Advertisement
Fantastis! Ini Besar Penghasilan Siskaeee dari Pamer Alat Kelamin
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Polisi menyebut tersangka pelaku pamer alat kelamin di Yogyakarta International Airport (YIA) mengantongi penghasilan hingga miliaran rupiah dari aktivitas ekshibisionisme.
Polda DIY mengungkap motif Siskaeee atau FCN 23 tahun tersangka pemeran video tak senonoh di Bandara YIA beberapa waktu lalu yang kerap melakukan aksi ekshibisionisme di tempat publik dan mempertontonkan aksinya ke orang yang tak dikenal. Dia kerap melakukan aksi itu karena didorong oleh hasrat kepuasaan seksual.
Advertisement
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda DIY, AKBP Roberto Pasaribu mengatakan, berdasarkan pemeriksaan psikologis FCN kerap memamerkan organ intimnya ke orang lain dan ditargetkan pada orang yang tak dikenal serta di tempat-tempat publik. Secara pribadi dia berkeinginan kuat agar seseorang melihat atau menonton aksinya.
"Perilakunya sering impulsive dan kompulsif, di mana saat yang sama ia merasa gembira, takut, gelisah dan mendapatkan kepuasan dengan memamerkan kelamin atau bagian tubuh yang lain," kata Roberto, Selasa (7/12/2021).
BACA JUGA: Lengkapi Kepengurusan di 34 Provinsi, Tuntas Subagyo PKR Gelorakan Semangat Kerukunan
Roberto menyebut, motif tersangka melakukan aksi ekshibisionisme dipicu untuk memenuhi kepuasan seksual dan juga untuk mendapatkan penghasilan. Ia telah melakukan kegiatan tersebut seperti merekam, memposting foto atau video pornografi sejak 2017 lalu sampai pada saat ini.
"Ada tujuh situs yang digunakan FCN untuk memposting setiap konten yang dibuatnya, diantaranya ada yang sudah dibanned dan masih ada beberapa yang bisa diakses serta mendapatkan bayaran," katanya.
Rata-rata penghasilan FCN yang didapatkan setiap bulannya dari konten tersebut yakni sebanyak Rp15 juta sampai dengan Rp20 juta. Keuntungan tersebut diperolehnya dari akun onlyfans untuk tiap subcriber atau member adalah sebesar 5 dollar dan penghasilan tersebut bisa di-withdraw ketika mendapatkan akumulasi sebesar 500 dollar.
"Ada tiga daerah yang sering digunakan FCN untuk pengambilan video dan foto yaitu di Jogja, Jakarta dan Bali, diantara daerah tersebut tersangka sering melakukan pengambilan video di tempat umum (mall, parkiran, rest area jalan tol, toko buku, swalayan dll) dan di ruangan tertutup (kos, hotel, tempat gym, kamar mandi pesawat dll)," jelasnya.
Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yulianto mengatakan, polisi mendapati ada sebanyak 2.000 an file video dan 3.700 an file foto yang tersimpan pada handphone tersangka (dengan ukuran kurang lebih 150 GB). Selain itu terdapat pula sekitar 600 GB data file foto maupun video yang tersimpan di hardisk tersangka.
"Adapun, pendapatan kotor tersangka selama memiliki akun konten berbayar sejak 2 Maret 2020 hingga 6 Desember 2021 yakni sejumlah USD 154.013.73 atau setara dengan lebih dari Rp2,19 miliar. Sementara untuk pendapatan bersihnya yakni sejumlah USD 123.205.30 atau setara dengan lebih dari Rp1,75 miliar," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gabung Afsel, Turki Ajukan Kejahatan Genosida Israel ke Mahkamah Internasional
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Kamis 2 Mei 2024
- Daftar Lokasi Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Jogja dan Sekitarnya, Gratis!
- Peringati hari Kesiapsiagaan 2024, Kementerian Kominfo Dorong Masyarakat Siap untuk Selamat
- Soal Penjabat Kepala Daerah yang Berencana Maju di Pilkada 2024, Sultan Bilang Begini
- Sultan Minta Lalu Lintas Penerbangan Bandara YIA Ditambah, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement