Advertisement
Produksi Emas Hijau Pegunungan Menoreh Terus Digenjot
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo terus berupaya menggenjot potensi produksi vanili yang banyak dibudidayakan di Pegunungan Menoreh. Komoditas yang disebut emas hijau ini mempunyai nilai jual yang tinggi sehingga diharapkan mampu mendongkrak perekonomian petani.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Muhammad Aris Nugroho mengatakan pengembangan komoditas vanili rencananya dilaksanakan 2022. Konsep pengembangan komoditas yang sangat diminati pasar domestik dan luar negeri ini yakni agro eduwisata.
Advertisement
"Tahap pertama kami memulai sosialisasi. Kami ingin vanili menjadi emas hijau di Kulonprogo. Kontur tanah di kawasan Menoreh sangat cocok untuk menanam vanili," kata Aris, Rabu (8/12/2021).
Menurut Aris, agro eduwisata vanili di Kulonprogo merupakan konsep yang saat ini disiapkan. Nantinya, warga maupun wisatawan yang datang mampu mengetahui tanaman vanili mulai dari penanaman sampai produk siap jual.
"Lahan tanaman vanili di DIY sekitar 14 hektare. Selain di Kulonprogo, vanili juga ditanam di Sleman. Di Kulonprogo lahan yang bisa dimanfaatkan ada di Samigaluh, Kokap, Girimulyo, dan Kalibawang dengan total luas lahan mencapai sembilan hektare," kata Aris.
Komoditas vanili sebenarnya termasuk dalam komoditas yang bisa menghasilkan cuan bagi petani dalam jumlah yang cukup besar. Berdasarkan catatan Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, vanili basah di pasaran harganya mencapai ratusan ribu rupiah per kilogram.
"Harga vanili basah di pasaran mencapai Rp200.000 sampai Rp500.000 per kilogram. Jika diolah harganya bisa menyentuh Rp2 juta. Bagaimana meningkatkan pendapatan petani vanili yang mempunyai komoditas bernilai ekonomis tinggi itu, saat ini masih menjadi pekerjaan kami. Agro climate di Kulonprogo cocok untuk budi daya vanili," kata Aris.
BACA JUGA: Kabar Baik, Herd Immunity dari Covid-19 Sudah Terbentuk di DIY
Kepala Diskominfo Kulonprogo Agung Kurniawan mengatakan vanili di Kulonprogo termasuk komoditas unggulan yang harus diberikan panggung agar pasar bisa mengenali vanili Kulonprogo secara lebih luas. "Terkait dengan pemasaran vanili juga menjadi hal yang tidak luput dari perhatian, terutama agar jangkauan pemasaran produk vanili tidak hanya sampai di dalam negeri. Pasar negara lain diharapkan tertarik dengan komoditas unggulan Kulonprogo ini," kata Agung.
Surasa, 59, anggota Kelompok Tani Ayem, Kalurahan Pagerharjo, Kapanewon Samigaluh, mengatakan tanaman vanili baru bisa dipanen setelah berumur sekitar satu sampai dua tahun. Harga komoditas ini diklaim sangat bagus. "Untuk satu kilogram vanili basah saya mendapatkan harga Rp325.000. Budi daya vanili cukup menjanjikan namun membutuhkan ketelitian," kata Surasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Selamat! Ipswich Town Promosi ke Premier League, Foto Elkan Baggott Terpampang
- Studi Ungkap Wanita 40 Persen Berisiko Alami Depresi saat Perimenopause
- Tepergok di Cawas, Pelaku Pencurian Ngaku Pernah Beraksi di Kalikotes Klaten
- Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia
Berita Pilihan
Advertisement
Kapal KLM yang Mengangkut Sembako Tenggelam di Perairan Meranti, 9 Awak Selamat
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Cara Membeli Tiket Kereta Bandara YIA Kulonprogo via Online
- Jadwal KA Bandara YIA Stasiun Tugu Jogja, Sabtu 4 Mei 2024
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Berangkat dari Palur, Sabtu 4 Mei 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Sabtu 4 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Lempuyangan
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo Akhir Pekan Ini, Sabtu 4 Mei 2024, Cek di Sini
Advertisement
Advertisement