Advertisement
Jogja Bertekad Zero Sampah, Ini Strateginya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja berupaya menerapkan zero sampah atau tidak mengirim sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. Menurut Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi, upaya ini bermula dari mengubah paradigma masyarakat terkait pengelolaan sampah. Saat ini tidak lagi membuang, namun mengolah sampai maksimal.
Perlu adanya penyebaran pemahaman pengelolaan sampah organik dan anorganik. Terlebih pengelolaan ini bisa mendatangkan nilai ekonomi. Penekanan adanya nilai ekonomi menjadi penting agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya dan mendukung program ini.
Advertisement
Pemkot Jogja sudah menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi serta komunitas untuk membantu masyarakat mengelola sampah dari lingkungan masing-masing. “Beberapa tahun lalu kami sudah bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia Jogja untuk membantu mengolah sampah anorganik dan kerja sama ini akan ditingkatkan,” kata Heroe, Rabu (5/1/2022).
BACA JUGA: Viral, Lowongan Kerja Pengasuh Boneka dengan Gaji Rp10 Juta per Bulan
Jenis sampah anorganik yang dikelola bank sampah bisa diubah menjadi berbagai kerajinan yang memiliki nilai jual, termasuk menjadi souvenir pernikahan. Sementara untuk pengolahan sampah organik bisa dijadikan pupuk kompos dan eco enzyme. Adapula inovasi mengubah sampah organik menjadi pakan ikan.
“Sudah ada tawaran dari komunitas untuk mengolah sisa makanan dari restoran, hotel, atau dari rumah tangga menjadi pakan ikan. Ini akan membantu peternak ikan untuk menyiasati harga pakan yang dinilai masih mahal,” kata Heroe. “Perubahan paradigma ini sangat penting karena masyarakat tidak bisa terus menerus mengandalkan TPST Piyungan untuk membuang sampah. Suatu saat, lokasi tersebut tidak akan mampu lagi menampung sampah.”
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jogja, Sugeng Darmanto, volume sampah dari Kota Jogja yang dibuang ke TPST Piyungan rata-rata mencapai 340 ton per hari. “Harapannya, ada penurunan hingga 20 ton pada tahun ini sehingga sampah yang dibuang ke TPST Piyungan tersisa sekitar 320 ton per hari,” kata Sugeng.
Target ini bisa tercapai asalkan paradigma masyarakat terhadap sampah bisa berubah. Paradigma untuk mengolah sampah sejak dari rumah tangga dan membuang sampah yang benar-benar tidak terpakai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kunker Jokowi Diduga karena Menghindari Demo Hari Buruh, Istana Bilang Begini
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harian Jogja Rabu 1 Mei 2024, Mekanisme Bansos Jelang Pilkada Bakal Diatur hingga Hasil Semifinal Piala Asia
- Tim Penyidik Kejati DIY Sita Sejumlah Barang Terkait Dugaan Korupsi di PT Taru Martani Jogja
- Stok Darah PMI DIY Minggu 1 Mei 2024 dan Jadwal Donor Darah
- Unjuk Rasa di Tugu Jogja, Ini Tuntutan Serikat Buruh pada Momen May Day
- Hari Buruh, Korban Apartemen Malioboro City Demo Perjuangkan Hak Kepemilikan
Advertisement
Advertisement