Advertisement
Park and Ride, Strategi Pemda Mengantisipasi Banjir Kendaraan karena Tol Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Keberadaan tol di Jogja ke depannya diyakini bakal menyebabkan banjir kendaraan masuk wilayah ini hingga memicu kemacetan. Pemda DIY menyiapkan strategi park and ride untuk mengantisipasi hal tersebut.
Pemda DIY akan mengkaji dan mengantisipasi melubernya arus lalu lintas dari exit tol Jogja-Solo, Jogja-Bawen maupun Jogja-YIA yang berada di wilayah ini. Sejumlah perencanaan disiapkan untuk membangun pusat park and ride hingga rest area agar kendaraan terutama bus wisata tidak masuk ke Kota Jogja.
Advertisement
Park and ride yang dimaksud yakni dengan menyediakan lahan parkir di lokasi strategis, kemudian pengguna parkir bisa melanjutkan perjalanan ke lokasi tujuan dengan transportasi lain.
BACA JUGA: Bank Indonesia Ungkap Ada Upaya Pembobolan dari Peretas Ransomware
Kepala Bappeda DIY Beny Suharsono menjelaskan jumlah kendaraan yang masuk ke Kota Jogja saat ini sudah tidak seimbang dengan badan jalan. Apalagi jika nanti tol yang melintasi di DIY sudah beroperasi, keberadaan exit tol akan menjadi pintu yang berpotensi kian banyak luberan arus masuk ke DIY.
Sehingga diperlukan suatu titik penghubung antara satu tempat ke tempat lain. Sehingga rencana perparkiran agar kendaraan besar tidak masuk kota menjadi bagian tak terpisahkan dari sejumlah kajian yang sedang dilakukan.
"Karena begitu bus masuk kota sudah pasti langsung macet, karena panjang badan dan lebar badan bus sudah makan badan jalan [tidak seimbang]. Jogja ini dulunya memang didesain bukan menjadi kota besar, sehingga kondisi jalan seperti saat ini," katanya kepada Harianjogja.com, Kamis (20/1/2022).
Beny mengatakan saat ini Pemda DIY berproses untuk melakukan kajian terhadap persoalan tersebut. Harapannya dari hasil kajian itu kemudian bisa menjadi dasar untuk membangun suatu hub (pusat) sementara untuk penampungan sebelum arus lalu lintas masuk ke Kota Jogja. Namun bentuknya belum dapat ditentukan, bisa rest area maupun park and ride atau yang lain.
Titik-titik ini nantinya dibangun pada aset lahan milik Pemda DIY. Terutama yang berada di luar ring satu Kota Jogja untuk menampung kendaraan terutama bus. Beny mengakui lahan eks Kampus Stikers menjadi salah satu kandidat yang ke depan bisa dimanfaatkan.
"Kami sedang melakukan kajian, perkembangan fungsi lahan saat ini sangat cepat bergeser. [Eks] Lahan Stiker sendiri seiring berkembangnya waktu, saat ini sudah bukan menjadi pinggiran lagi. Seperti ini menjadi pertimbangan, jangan-jangan di titik itu semakin ramai dan justru menambah kemacetan misalnya," ujar mantan Paniradya Pati ini.
Ia menambahkan titik hub itu nantinya berada di sisi barat, selatan dan timur Kota Jogja menyesuaikan dengan exit tol.
Di antaranya ujung kawasan Prambanan untuk sisi timur dan sisi barat seperti di area Terminal Jombor. Beny menilai kondisi Jombor ke depan perlu dioptimalisasi fasilitasnya karena ke depan akan lebih ramai. Harapannya hub ini bisa seperti park and ride, sehingga tidak sekadar menyetop kendaraan lalu parkir begitu saja tetapi juga didesain membawa orang ke kota melalui kendaraan shuttle.
"Karena sekarang orang cenderung pakai jalan darat, sehingga harus ada hub di berbagai titik agar bus-bus besar tidak semua masuk ke kota," ucapnya.
Meski demikian, Beny belum berani memastikan waktu dimulainya pembangunan titik hub tersebut. Alasannya saat ini masih proses kajian dimulai 2022 ini dengan melibatkan pakar. Setelah itu baru kemudian feasibility study (FS) hingga Detail Engineering Design (DED).
"Makanya yang dibutuhkan adalah exit dan entry tolnya itu di mana, begitu exit atau entry harus ada semacam area terbuka yang menjadi hub sementara para pengunjung tidak langsung. Harus ada rest area yang luas," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pelatih Masih Yakin Garuda Pertiwi Berprestasi di Piala Asia Putri U-17
- Piala Asia Putri U-17: Jepang Tekuk Thailand 4-0, China Kandaskan Australia 3-0
- Persija Tolak Berlaga di Turnamen ACC, Pilih Fokus Siapkan Tim untuk Liga 1
- Kena Pasal Berlapis, Pembunuh Pengusaha Tembaga Boyolali Terancam Hukuman Mati
Berita Pilihan
Advertisement
Gugatan Kubu Pontjo Sutowo Ditolak PTUN, Penyegelan Hotel Sultan Sah
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini Selasa 7 Mei 2024: Giliran Sleman, Bantul, dan Gunungkidul
- Prakiraan Cuaca Seluruh Wilayah DIY Cerah Berawan Hari Ini, Cocok untuk Piknik
- Top 7 News Harianjogja.com Selasa 7 Mei 2024: Lowongan CPNS DIY, Pelecehan Mahasiswi UPN
- Ini Tantangan Mendesak UMKM Jogja untuk Naik Kelas
- KPU Jogja Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pilkada 2024, Hadiah Rp18 Juta
Advertisement
Advertisement