Advertisement

Harga Tanah di Sekitar Proyek Tol Jogja Naik Drastis, Kini Rp3 Juta per Meter

Abdul Hamied Razak
Selasa, 01 Februari 2022 - 18:37 WIB
Budi Cahyana
Harga Tanah di Sekitar Proyek Tol Jogja Naik Drastis, Kini Rp3 Juta per Meter Ilustrasi jalan tol. - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Harga tanah di sekitar Tol Jogja Bawen di Tempel, Sleman, naik dua kali lipat, tanah di pinggir jalan yang semula Rp1,5 per meter persegi kini dihargai Rp3 juta. Naiknya harga tanah itu membuat sebagian warga yang sudah menerima uang ganti rugi proyek tol kesulitan mendapatkan lahan pengganti.

Bukhori, warga Barongan, Banyurejo, Tempel menerima lebih dari Rp2 miliar dari tiga bidang tanah yang tergusur Tol Jogja Bawen. Uang yang dia terima akan dibagikan kepada adik-adiknya dan juga dipakai membeli tanah pengganti.

Advertisement

BACA JUGA: Ganti Rugi Lahan Tol Jogja Bawen Rp7 Triliun, Biaya Pembangunan Rp14 Triliun

Namun, dia kesulitan mendapatkan lahan pengganti karena tingginya harga tanah. “Harga tanah di sini sudah mahal, naik dua kali lipat. Kalau dulu Rp500.000 sekarang jadi Rp1 juta-Rp1,5 juta per meter. Tanah di pinggir jalan awalnya Rp1,5 juta per meter sekarang jadi Rp3 juta,” kata Bukhori seusai memperoleh uang ganti rugi Tol Jogja Bawen di Balai Kalurahan Banyurejo, Kapanewon Tempel, Sabtu (29/1/2022).

Sebelumnya, sejumlah warga Gangsiran, Banyurejo, Tempel, mengeluhkan tingginya harga lahan pengganti di sekitar Banyurejo setelah pembayaran ganti rugi dimulai.Nasyiah kehilangan lahan pekarangan sekitar 1.000 meter persegi untuk proyek tol dan menerima miliaran rupiah, sedangkan Murih menerima ganti rugi untuk 200 meter persegi dari 900 meter persegi lahan miliknya. Ia menerima ratusan juta rupiah.

“Tapi sampai saat ini saya belum dapat lahan pengganti. Harganya malah naik, kalau sebelumnya biasa Rp500.000 per meter saat ini bisa sampai Rp2 juta per meter. Pusing saya,” kata Murih.

BACA JUGA: Ini Peta Tol Jogja Bawen yang Dibangun Bulan Depan, Kebanyakan Melayang di Atas Selokan

Dia mengharapkan pemerintah bisa membantu menekan harga tanah yang mulai tak terkendali. Jika harga tanah naik drastis, warga yang tergusur Tol Jogja Bawen tidak memiliki keuntungan meskipun sudah kehilangan lahan untuk pembangunan jalan. “Ya kalau harga tanah tinggi sesuai yang diterima kami, terus untuk bangun rumahnya dari mana? Nilai historis rumah itu kan tidak bisa dinilai oleh rupiah,” katanya.

Sukamto, warga Desa Banyurejo lainnya, mengaku belum mendapatkan calon lahan pengganti untuk tanahnya yang tergusur Tol Jogja Bawen. Sukamto enggan menyebut uang ganti rugi yang dia terima akibat pembangunan jalan tol tersebut.

“Saya masih kesulitan mencari lahan pengganti. Luas lahan sawah saya yang terdampak sekitar 1.000 meter persegi,” katanya.

Lurah Banyurejo Saparjo mengatakan naiknya harga tanah di wilayah Banyurejo masih wajar. Kenaikan itu akibat hukum pasar. Pemerintah, lanjutnya tidak bisa melakukan intervensi karena jual beli lahan merupakan urusan masing-masing individu.

Kenaikan harga tanah di Banyurejo, lanjut dia, juga terjadi karena banyak warga yang juga enggan untuk menjual lahannya. Kondisi tersebut sedikit banyak bisa memengaruhi kenaikan harga karena lahan yang dijual pemiliknya menjadi terbatas.

BACA JUGA: Tol Jogja Bawen Seksi I Selesai Maret Tahun Depan, Peletakan Batu Pertama di Tirtoadi Bulan Depan

“Misalnya kalau ada satu lahan yang dicari tiga sampai empat orang, ya otomatis ada tawar menawar dan kenaikan harga. Itu hukum pasar, kami tidak bisa mengintervensi karena urusan orang per orang,” kata Saparjo.

Dia berharap warga terdampak Tol Jogja Bawen tidak hanya mencari lahan pengganti di wilayah Banyurejo. Mereka bisa membeli lahan di luar Desa Banyurejo yang harganya masih terbilang murah. Bisa di Tambakrejo maupun wilayah Kulonprogo yang jauh dari Tol Jogja Bawen. “Ya itu salah satu strateginya agar warga bisa kembali membeli tanah,” ujar Saparjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Selebgram Ini Bagikan Kondisi Putrinya yang Masih Balita Dianiaya oleh Pengasuh

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement