Advertisement

Ini Rekomendasi KNKT untuk Cegah Kecelakaan Maut di Bukit Bego Bantul

Catur Dwi Janati
Senin, 14 Februari 2022 - 20:52 WIB
Budi Cahyana
Ini Rekomendasi KNKT untuk Cegah Kecelakaan Maut di Bukit Bego Bantul Plt. Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkatan Jalan KNKT, Ahmad Wildan, seusai meninjau Bukit Bego, Bantul, Senin (14/2/2022). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT mengeluarkan sejumlah rekomendasi menyusul kecelakaan maut yang menewaskan 13 orang di Bukit Bego, Bantul, pada Minggu, 6 Februari 2022.

Pembuatan jalur penyelamat dan kolam jebakan menjadi dua rekomendasi yang dikeluarkan KNKT untuk mencegah kecelakaan fatal di kawasan tersebut.

Advertisement

BACA JUGA: Uji Kecepatan di Bukit Bego, KNKT Temukan Titik Terang Penyebab Kecelakaan Maut

Plt. Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkatan Jalan (LLAJ) KNKT, Ahmad Wildan, mengatakan salah satu kebutuhan paling mendesak saat ini ialah penyusunan route hazard mapping atau pemetaan rute yang berbahaya oleh Pemprov DIY.

“Memetakan hazard pada lintasan destinasi wisata di seluruh provinsi DIY, bukan cuma di sini,” ujar Wildan pada Senin (14/2/2022).

Pemetaan tersebut akan menjadi pedoman untuk menentukan kebijakan pemasangan rambu. KNKT juga merekomendasikan Dishub DIY memasang peringatan penggunaan gigi rendah di jalan menurun.

Selanjutnya untuk Bina Marga, Wildan merekomendasikan pembangunan jalur penyelamat dan kolam jebakan di beberapa titik. Ban-ban yang terpasang menurut Wildan masih menimbulkan risiko.

Bila masuk pada celah pertama, ban dapat menghentikan putaran roda namun inersia atau tidak bisa dihentikan.

“Artinya ketika kendaraan nabrak, orangnya terlempar ke depan semuanya. Jadi yang kami desain adalah kolam jebakan, jadi ketika masuk, penumpangnya juga tidak akan terlempar keluar,” ucap dia.

Sementara, apabila menabrak ban di tebing, kendaraan bisa terpental ke sisi lain. Di Bukit Bego, kendaraan yang terpental dari tebing bisa masuk jurang.

BACA JUGA: Daftar Tanjakan Ekstrem di Gunungkidul, Pengendara Harus Hati-Hati karena Rawan Kecelakaan

Wildan mengapresiasi keterlibatan masyarakat dalam upaya pencegahan kecelakaan. Ban yang sudah dipasang akan diperbaiki, akan dikembangkan. “Enggak kami buang, kami kembangkan jadi lebih baik,” ucap dia.

Rencananya ban dipasang di sekitar ujung kolam jebakan. Kolam jebakan merupakan kolam yang berisi batuan gravel dengan celah yang lembut di dalam kolamnya. Kendaraan yang masuk kolam jebakan akan ambles dan sulit bergerak, namun penumpang tetap aman. Di bagian sekitar ujung kolam jebakan ini akan dipasang ban.

“Begitu masuk kolam, truk atau bus akan kejeblos masuk ke dalam kolam batu, batuan gravel. Kalaupun di mbablas di depan sudah kami kasih ban. Jadi bannya enggak terlempar ke mana-mana dan kalau pun kendaraan nabrak, enggak akan kemana-mana karena sudah dijepit oleh batu,” ucap dia.

Kolam jebakan akan dipasang di sebelah kanan, sedangkan di bagian kiri akan dipasang dua titik jalur penyelamat.

“[Jalur penyelamat] ada di tanah milik UGM,” ucap dia.

Berdasarkan rekomendasi KNKT, dibutuhkan dua jalur penyelamat dan satu kolam jebakan. Jalur penyelamat berbentuk lintasan dengan gradien naik seperti tanjakan yang dibangun di sisi luar jalan, tepatnya bagian kiri jalur.

BACA JUGA: Guru SD di Gunungkidul Ditangkap Densus 88, Rumahnya Digeledah

“Segera, itu adalah rekomendasi segera, yakni memasang papan peringatan dan membuat kolam jebakan. Kalau jalur penyelamat nanti lihat anggarannya,” tambahnya.

“Jadi saran saya gini, Provinsi DIY menetapkan dulu ini jalan kelas berapa. Katakanlah jalan kelas III, setelah jalan kelas III, Dinas Perhubungan memasang rambu jalan kelas III. Setelah rambu dipasang, polisi mengawasi, bus enggak boleh lewat.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!

Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!

Jogjapolitan | 42 minutes ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mobil Mewah Harvey Moeis Disita Kejagung, Kali Ini Ferrari dan Mercy

News
| Jum'at, 26 April 2024, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement