Advertisement
Dari 4 Tanjakan Ekstrem di Gunungkidul, Ini yang Paling Aman Dilewati Bus Wisata
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Setidaknya ada empat tanjakan ekstrem di Gunungkidul dan dari empat jalur rawan kecelakaan tersebut, Tanjakan Sambeng paling aman dilewati kendaraan besar seperti bus wisata. Tanjakan Sambeng adalah jalur perbatasan Gunungkidul dan Klaten yang terletak di Sambirejo, Ngawen.
Kepala Dinas Perhubungan Gunungkidul Rakhmadian Wijayanto mengatakan setidaknya ada empat tanjakan rawan kecelakaan. Meski demikian, Tanjakan Sambeng dinilai paling aman untuk dilalui kendaraan besar.
Advertisement
BACA JUGA: Daftar Tanjakan Ekstrem di Gunungkidul, Pengendara Harus Hati-Hati karena Rawan Kecelakaan
Tanjakan ini memiliki panjang hampir satu kilometer. Lebar jalan sudah memenuhi standar sehingga mudah untuk dilewati kendaraan dari kedua arah.
“Di jalur ini juga sudah dilengkapi dengan kolam jebakan,” katanya, Rabu (16/2).
Rakhmadian menjelaskan, kolam jebakan berfungsi sebagai penahan pada saat ada terjadi rem blong dari atas sehingga kendaraan bisa ditahan di kola mini..
Tanjakan Sambeng bisa dilalui bus-bus besar atau kendaraan yang memiliki roda lebih dari empat.
“Seaman apapun fasilitas untuk mengurangi kecelakaan, tapi kalau kendaraannya tidak dalam performa yang baik, maka bisa terjadi kecelakaan. Kalau sopir ugal-ugalan, risiko kecelakaan juga semakin tinggi,” katanya.
Kasat Lantas Polres Gunungkidul, AKP Martinus Griyavinto Sakti mengatakan angka kecelakaan di Bumi Handayani masih tinggi. Hal ini terlihat dari dari jumlah kematian akibat kecelakaan yang terus meningkat setiap tahunnya.
Sebagai gambaran, di 2020 lalu, tercatat ada 613 kasus, dengan korban meninggal dunia 58 orang dan 706 luka ringan. Di 2021, total selama setahun ada 612 kasus dengan 71 korban meninggal dunia dan 781 orang mengalami luka ringan.
“Korban meninggal dunia ada kenaikan sekitar 18%, meski dari sisi kasus kecelakaan menurun,” katanya.
Martinus menambahkan, berbagai upaya akan terus dilakukan agar kecelakaan dapat ditekan. Pencegahan diaksanakan dengan menggalakkan sosialisasi keselamatan berlalu lintas. Langkah ini dengan jalan sosialisasi ke sekolah-sekolah.
BACA JUGA: Kemiringan Tanjakan Ekstrem di Gunungkidul Dikurangi 10 Persen, Pembebasan Lahan Telan Rp12 Miliar
Selain itu, juga ada pemasangan spanduk tentang keselamatan di jalan raya, seperti memakai helm bagi pengguna motor, sabuk pengaman untuk pengguna mobil. Martinus berharap pengendara bisa mematuhi rambu-rambu lalu lintas pada saat di jalanan, terutama saat melewati tanjakan esktrem di Gunungkidul.
“Harus hati-hati dan mematuhi segala peraturan. Selain itu, kondisi kendaraan juga rutin dicek agar tidak ada masalah pada saat digunakan. Ingat, kecelakaan tidak hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga orang lain,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja
- Top 7 News Harianjogja.com, Jumat 26 April 2024 dari soal Sampah hingga Gugatan ke KPU
Advertisement
Advertisement