Advertisement
Terasa Adem Saat Dipakai, Sarung Goyor Gunungkidul Dipasarkan ke Afrika
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Warga Dusun Pencil, Bendung, Semin, Gunungkidul mengembangkan kerajinan yang menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Hasil tenunan berupa sarung goyor sudah dipasarkan ke mancanegara mulai dari Somalia di Benua Afrika hingga negara-negara di kawasan Timur Tengah.
BACA JUGA: Ada Kasus Korupsi, Dana Desa di Getas Gunungkidul Belum Bisa Dicairkan
Advertisement
Pemilik kerajinan, Mardi Mulyono, mengatakan usaha tenun bukan mesin ini dirintis sejak 2021 lalu. Hingga sekarang sudah ada sepuluh pekerja dan dia akan menambah tenaga untuk menambah proses produksi.
“Untuk ATBM sudah ada 17. Tapi, yang digunakan baru sepuluh. Rencananya, mau menambah tenaga lagi,” kata Mardi saat ditemui di rumahnya, Senin (14/3/2022).
Usaha yang digeluti belum lama, tapi produksinya sudah berjalan dengan lancar. Setiap bulan minimal dia bisa memproduksi kain sarung goyor sebanyak 30 lembar dengan panjang masing-masing sekitar 480 centimeter.
Menurut Mardi, proses produksi belum bisa dikebut karena perajin masih belum ahli sehingga butuh proses belajar untuk membiasakan diri. Selain itu, pembuatan benar-benar manual sehingga tidak bisa secepat pada saat menggunakan mesin. “Memang butuh proses. Tapi, saya dan istri terus membantu untuk sisi kualitas dan perbaikan alat-alat kalau ada yang rusak,” katanya.
Ia sudah bekerja sama dengan supplier di Sragen, Jawa Tengah. Hasil kerajinan sarung goyor akan ditampung kemudian dipasarkan ke luar negeri seperti Somalia dan negara-negara di Timur Tengah. “Memang tujuannya ke negara yang memiliki cuaca panas. Sebab, pada saat dipakai berasa adem,” tutur dia.
Harga kain bervariasi dan disesuaikan dengan motif dan bahan bakunya. Kain tenun yang dihasilkan dijual di kisaran Rp600.000 hingga Rp1 juta per jelai. “Kelasnya masih menengah. Kalau di atasnya lebih dari Rp1 juta per kainnya,” ungkapnya.
Lurah Bendung, Semin, Didik Rubiyanto mendukung pengembangan kain tenun yang menggunakan teknologi ATBM. Menurut dia, prospek usaha sangat bagus dan juga menjadi salah satu kerajinan unggulan di Kecamatan Semin.
“Sudah ada lampu hias di Dusun Garotan. Sekarang kain tenun di Dusun Pencil,” katanya.
Selain itu, dengan usaha kerajinan ini ada warga yang ikut menggantungkan hidup dengan pembuatan tenun di Gunungkidul. “Mudah-mudahan lancar dan ekonomi para perajin bisa ikut meningkat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
LPS Gandeng DepositoBPR by Komunal Gelar Edukasi Finansial Untuk Karyawannya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Aldika Rasakan Langsung Berbagai Manfaat Program JKN
- Info Stok Hari Ini dan Jadwal Donor Darah di DIY Besok 4 Mei 2024
- Unik! Nangka Muda Masuk 5 Besar Penyumbang Inflasi Tertinggi di Kota Jogja
- President IMA: Para Pemasar Harus Berlari Kencang untuk Memenangkan Persaingan
- Jogja Fashion Week Akan Digelar 22-25 Agustus 2024, Diikuti Ratusan Desainer
Advertisement
Advertisement