Advertisement

Pentas Kawasan Sajikan Romansa Bertajuk “Kisah Kasih di Sungai Winongo”

Media Digital
Sabtu, 26 Maret 2022 - 01:27 WIB
Budi Cahyana
Pentas Kawasan Sajikan Romansa Bertajuk “Kisah Kasih di Sungai Winongo” Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menyelenggarakan Pentas Kawasan bertajuk "Kisah Kasih di Sungai Winongo", Jumat (25/3/2022). - Istimewa

Advertisement

JOGJA—Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta kembali menyelenggarakan acara Pentas Kawasan yang ditayangkan secara virtual lewat kanal Youtube Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta dan Pemerintah Kota Yogyakarta pada tanggal 25 Maret 2022.

Pada edisi kali ini, Pentas Kawasan menghadirkan potensi-potensi seni dan budaya yang ada di beberapa Kemantren dari mulai Wirobrajan, Ngampilan, Gedongtengen, Jetis, dan Tegalrejo, yang kemudian dirajut menjadi sebuah tayangan bertajuk “Kisah Kasih di Sungai Winongo”.

Advertisement

Sungai Winongo yang mengalir melalui beberapa Kemantren tersebut, menjadi ikon dalam tayangan Pentas Kawasan edisi kali ini. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, Kawasan Sungai Winongo dan sekitarnya merupakan kawasan yang identik dengan keragaman seni dan budaya. Keberadaan kelompok-kelompok seni, sanggar-sanggar, bahkan nama-nama jalan di kawasan tersebut diambil dari nama-nama gendhing ataupun lagu Jawa.

“Identitas seni dan budaya yang dimiliki tersebut kini telah berpadu dengan destinasi-destinasi menarik yang terus dikembangkan,” kata Wahyu.

“Jembatan Rumah Deret, Jembatan Pringgokusuman, Jembatan Tegalrejo, Warung The Sastro, dan Grojogan Tanjung Cultural Park, kini telah disulap menjadi sebuah tujuan wisata yang instagramable,” tambahnya.

Bahkan, kata Wahyu, keindahan kawasan Sungai Winongo dan sekitarnya juga dihiasi dengan keberadaan pelaku UKM yang dapat dijumpai seperti; Omah Blangkon Dan Batik, Pangestu Pancing, Istana Wayang Hadi Sukirno, dan banyak lagi lainnya untuk dapat menjadi pilihan wisatawan yang sedang berkunjung.

Menurut Wahyu pihaknya senantiasa mendorong eksistensi industri pariwisata di setiap kawasan. “Khususnya di tengah Pandemi Covid-19 saat ini, salah satunya lewat acara Pentas Kawasan yang digelar secara virtual dengan mengimplementasikan protokol kesehatan secara ketat,” ungkapnya.

Sementara itu, Creative Director Pentas Kawasan edisi kali ini, Ganang Iwan Surya Yudha, mengatakan bahwa Kisah Kasih di Sungai Winongo adalah upaya untuk mengekspos potensi-potensi wisata di sekitar Kawasan Sungai Winongo lewat kemasan sinetronik.

“Cerita romantis yang coba dihadirkan dalam tayangan tersebut akan berpadu dengan spot-spot menarik di kawasan tersebut,” ungkap Ganang.

Kisah Kasih di Sungai Winongo

Seniman lokal Rio Pujangkoro dan Theresia Wulandari menjadi pemeran yang membawakan cerita. Cerita sendiri berkisah tentang Rio dan Tere yang sudah berteman sangat lama, tumbuh bersama di kawasan Kali (sungai) Winongo. Karena sudah sangat dekat, mereka justru canggung untuk mengungkapkan perasaannya. Tere berprofesi sebagai guru tari yang akan pergi ke Belanda untuk mengajar.

Menurut Ganang, cerita tersebut berusaha mendekatkan aspek-aspek pariwisata yang ada di kawasan sungai Winongo kepada audiens lewat kemasan yang populis dan akrab.

Latar belakang set dalam adegan mengambil lokasi-lokasi seperti jembatan, restoran/kafe, pendopo tari, dan tempat-tempat usaha UKM. Selain itu, adegan dalam konten tersebut juga akan merangkai empat penampilan seni. Pementasan seni sendiri menampilkan sederet nama meliputi; Sanggar Sri Sekar Sidomulyo, Lunggumelar Community , Metropolis , dan Just For Fun.

Yogyakarta memiliki tiga sungai utama yang di sekitarnya merupakan tempat tinggal atau pemukiman masyarakat, dimana salah satunya adalah Kali Winongo.

Beberapa tahun terakhir, kampung di bantaran sungai Winongo sudah mulai tampak ditata. Sehingga memiliki nilai jual sebagai wisata alternatif, yang akan berdampak pada kehidupan ekonomi warganya.

Menurut Ketua Badan Pengelola Pariwisata Patangpuluhan dan Ketua Badan Pengelola Destinasi Grojogan Tanjung Winongo, Muhammad Singgih Widodo, pengembangan pariwisata di kawasan Winongo sendiri sudah mulai tumbuh dan berkembang, dengan adanya support baik dari swadaya masyarakat, Kelurahan dan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. “Kita bisa membangun tempat kuliner ,tempat selfi, kolam renang mini dan botanical garden,” ungkap Singgih.

“Dengan dibangunnya fasilitas-fasilitas tersebut secara otomatis wisatawan semakin tertarik berkunjung di destinasi wisata disekitar Kali Winongo,” tambahnya.

Keberadaan stan-stan kuliner dan suvenir yang dikelola warga sekitar juga diharapkan akan mampu menopang perekonomian masyarakat. Maka dari itu Singgih berharap promosi destinasi wisata di sekitar Kali Winongo terus digencarkan. “Terkait promosi, saat ini kami sering menggelar event-event, promosi melalui medsos dan harapan kami kedepan melalui Dinas Pariwisata Kota untuk sering menggelar event-event seperti Pentas kawasan,” tutup Singgih. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kelola Judi Online Cuaca77.com, 11 Orang Ditetapkan Tersangka

News
| Selasa, 30 April 2024, 20:57 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement