Advertisement
Polisi Bantul Amankan 7 Remaja yang Akan Perang Sarung
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Jajaran Polsek Bantul dan Polres Bantul mengamankan tujuh orang remaja yang akan melakukan perang sarung yang dibundeli ujungnya di Dusun Serayu, Kalurahan Bantul, Kapanewon Bantul, Bantul, Rabu (6/4/2022) dini hari. Ketujuh remaja itu masing-masing berinisial. GS, H, RS, GA, VO, NA, dan PW, semuanya warga Kapanewon Sewon.
Kapolsek Bantul AKBP Ayom Yuswandono mengatakan ketujuh remaja tersebut diamankan di utara simpang empat Manding, Jalan Parangtritis, Bantul, sekitar pukul 03.00 WIB. Penangkapan tersebut berdasarkan informasi masyarakat adanya sekelompok remaja yang hendak tawuran.
Advertisement
Dari informasi tersebut polisi langsung meluncur ke lokasi, “Kemudian mengamankan tujuh remaja yang rata-rata berusia 17 sampai 20 tahun,” kata Ayom, dalam jumpa pers di Mapolsek Bantul, Rabu (6/4/2022).
Dari tangan para remaja tersebut polisi mengamankan empat sarung yang dibundeli ujungnya dan empat sepeda motor yang tidak ada kelengkapan surat-suratnya dan plat nomornya ditutup stiker.
Baca juga: Kronologi Pecah Tawuran di Bantul, Para Pihak Sepakat Sarung Dibundel dan Diisi Batu
Menurut Ayom, dari hasil pemeriksaan sementara ketujuh remaja itu sudah berkumpul di Pasar Seni Gabusan (PSG) sejak pukul 01.00 WIB. Kelompok remaja tersebut berencana melakukan perang sarung di Dusun Serayu, Kalurahan Bantul, Kapanewon Bantul. Namun belum sempat tawuran karena hujan.
Mereka kemudian berteduh di bengkel di utara simpang empat Manding. Di lokasi tersebut polisi mengamankan tujuh remaja itu ke Polsek Bantul untuk dilakukan pemeriksaan. Sejauh ini diakui Ayom berdasarkan pengakuan ketujuh remaja belum ada indikasi terjadi tawuran atau tidak ada korban dari tindakan tujuh remaja.
Sehingga pihaknya hanya melakukan pembinaan terhadap ketujuh remaja tersebut serta mendatangkan orang tuanya masing masing. “Belum ada indikasi tindak pidana yang dilakukan ketujuh remaja ini sehingga kita hanya berlakukan pembinaan dengan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya,” papar Ayom.
Kecuali sepeda motornya yang tidak dilengkapi surat-surat maka akan dilakukan penilangan. Lebih lanjut Ayom mengaku tidak mengetahui akhir-akhir ini marak perang sarung di bulan Ramadan ini. Sejauh ini Ayom mengetahui baru Ramadan kali ini marak perang sarung antarkelompok remaja, sementara Ramadan tahun lalu tidak ada.
Sementara itu, salah satu remaja yang diamankan, berinisial PW mengaku belum sempat perang sarung. Ia bersama teman-temannya hanya iseng aja untuk perang sarung. Sementara ia tahu tentang sarung sebagai alat perang dari media sosial. “[Perang Sarung] ini inspirasi dari media sosial Youtube dan Instagram,” ucap PW. Ia juga mengaku tidak ada latihan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- JNE Content Competition 2024 Berhadiah Ratusan Juta Rupiah Digelar, Yuk Daftar!
- Diantar Seratusan Kader PDIP, Her Suprabu Daftar Bakal Cawali Solo 2024
- Dorong Sertifikasi Usaha Mikro, KemenkopUKM Memperkuat Sinergi Lintas Sektor
- Rakor Puspom TNI-Polri Bahas Pemakaian Pelat Dinas hingga Bentrok Antar-Anggota
Berita Pilihan
Advertisement
BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah PMI DIY Minggu 1 Mei 2024 dan Jadwal Donor Darah
- Unjuk Rasa di Tugu Jogja, Ini Tuntutan Serikat Buruh pada Momen May Day
- Hari Buruh, Korban Apartemen Malioboro City Demo Perjuangkan Hak Kepemilikan
- Pemkot Jogja Masih Menunda Pembangunan TPS 3R di Piyungan, Ini Alasannya
- Peringati May Day, Pemkot Jogja Dorong Pekerja Tingkatkan Hard Skill dan Soft Skill
Advertisement
Advertisement