Advertisement

Pedagang Daging di Kulonprogo Jualannya Turun, Imbas PMK?

Anisatul Umah
Selasa, 17 Mei 2022 - 13:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pedagang Daging di Kulonprogo Jualannya Turun, Imbas PMK? Salah satu pedagang daging sapi di Pasar Wates, Yuli sedang menjajakan dagangannya, Selasa (17/05/2022). - Anisatul Umah/Harian Jogja.

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO - Dua kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ditemukan di Kulonprogo akhir pekan lalu. Dua hewan yang terjangkit masing-masing satu sapi dan satu domba di Pandowan, Kapanewon Galur. Dampak kasus tersebut membuat pasokan daging sapi menjadi lebih sulit.

Hal tersebut disampaikan salah satu pedagang daging sapi di Pasar Wates, Milah. Dia mengatakan saat ini harga daging sapi Rp145.000 per kg, lebih rendah dibanding harga lebaran Rp170.000 per kg.

Advertisement

"Tapi ini cari sapi sulit. Ya juragane sapi angel golek [susah nyari]. Ono sapi podo loro kae [ada sapi yang sakit]," ungkapnya ditemui di Pasar Wates, Selasa (17/05/2022).

Dia mengatakan saat ini jualan daging sapi sedang turun, biasanya bawa 10 kg daging sapi habis namun sekarang tidak habis. Banyak pembeli daging darinya adalah dari pelanggan tetap.

"Ada yang buat bakso, ada yang buat rumah makan. Iya [pelanggan tetap]," jelasnya.

Baca juga: BREAKING: Kasus Penyakit Kuku Mulut Muncul di Kulonprogo

Penjual daging sapi lain, Yuli mengatakan dia biasanya dalam sehari bisa menjual 80 kg, sekarang turun jadi 50 kg. Dijual dengan harga Rp135.000 per kg.

Penemuan kasus PMK di Kulonprogo sendiri menurutnya tidak terlalu berdampak. Tidak terjadi kekhawatiran di masyarakat.

"Harga stabil di Rp135.000, penjualan turun sekitar 30%. Enggak juga [kekhawatiran akibat PMK]," tuturnya.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo Aris Nugroho mengatakan seberapa jauh dampak PMK pada ekonomi sampai saat ini belum diketahui.

Akan tetapi berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan di pasar hewan peredaran hewan ternak tidak mengalami penurunan. Diharapkan para petani tidak panik karena tidak menular ke manusia.

"Sehingga nyuwun [minta] kalau ada gejala tetap laporkan segera laporkan. Kami akan laksanakan pemeriksanaan pengambilan sampel," jelasnya ditemui di di Aula Adikarto, Selasa (17/05/2022).

Petani juga diminta tidak panik menjual hewan-hewan ternaknya karena PMK bisa disembuhkan. Secara persentase probabilitas untuk sembuh mencapai 95%.

Lebih lanjut dia mengatakan, pemantauan terus dilakukan sehingga diharapkan tidak akan menular ke daerah lain. Hingga hari ini menurutnya kasus PMK di Kulonprogo belum mengalami penambahan.

"Update masih yang kemarin yang terkena dua. Domba satu sudah mati, dan sudah pelaksanaan penguburan dengan desinfektan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Yordania Tegaskan Larang Wilayah Udaranya Jadi Medan Tempur Iran vs Israel

News
| Sabtu, 20 April 2024, 15:57 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement