Advertisement
Jogja Parrotdiningrat, Wadahnya Pengagum Keindahan si Paruh Bengkok
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Keunikan burung paruh bengkok membuat sekumpulan orang di Jogja bergabung dan membentuk komunitas yang diberi nama Jogja Parrotdiningrat. Komunitas itu kini menjadi wadah diskusi dan edukasi tentang burung paruh bengkok.
Burung paruh bengkok diketahui tersebar di daerah tropis di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Tak hanya cantik, mereka juga dianggap memiliki kecerdasan.
Advertisement
Di Jogja Parrotdiningrat, burung ini dicintai lewat beragam kegiatan. Tak hanya dirawat dalam sangkar, burung yang acap disebut dengan burung parrot ini juga bisa diajak berinteraksi hingga diterbangkan ke alam bebas.
Jogja Parrotdiningrat sudah berdiri empat tahun lalu sejak 2018. Para pendiri yang memiliki satu hobi terhadap burung paruh bengkok berniat mewujudkan hobi itu ke dalam satu wadah komunitas.
BACA JUGA: Soal Polemik Apartemen Royal Kedaton, Ini Kata Lurah Pringgokusuman
Ketua Jogja Parrotdiningrat, Habib Mardiansyah Trigantara menuturkan saat ini anggota komunitas berjumlah 63 orang. Meski didominasi laki-laki, mereka juga membuka diri terhadap pecinta parrot dari kalangan perempuan yang ingin bergabung jadi anggota.
Jogja Parrotdiningrat memiliki banyak kegiatan. Saat ditemui Harian Jogja, Kamis (26/5), mereka tengah berkumpul di area persawahan di Kasongan, Bantul untuk melatih burung paruh bengkok terbang bebas (free fly). Teknik ini dilatih agar burung dapat kembali ke pemiliknya setelah diterbangkan di alam terbuka.
Selain itu, Jogja Parrotdiningrat juga punya kegiatan rutin untuk kopi darat setiap hari Minggu di Alun-Alun Kidul Jogja.
Agenda itu biasanya digunakan untuk memperkenalkan burung paruh bengkok kepada masyarakat. "Setiap tahun kami juga mengadakan kegiatan peringatan ulang tahun dengan bikin lomba free fly untuk komunitas parrot se-Indonesia, mereka kami ajak kumpul di Jogja," kata Habib.
Edukasi
Selain merawat dan menerbangkan burung paruh bengkok dengan teknik free fly, ada cara lain yang dilakukan Jogja Parrotdiningrat sebagai wujud mencintai parrot. Mereka juga terlibat dalam kegiatan edukasi ke masyarakat tentang parrot dalam berbagai kesempatan, mulai dari masuk sekolah hingga ikut di Car Free Day.
Pembina Jogja Parrotdiningrat, Ricky Wibowo menuturkan masih banyak masyarakat yang salah mengenali parrot. Misalnya, burung makaw yang sering salah dikenali sebagai burung kakaktua.
Padahal, burung paruh bengkok punya beragam jenis. Mulai dari burung makaw, lovebird, nuri Indonesia, african grey, sun conure, sampai burung parkit.
BACA JUGA: Kembali Normal, Pasar Hewan Pasty Jogja Buka hingga Malam
Komunitas ini pun seringkali diundang kolaborasi dengan komunitas lain untuk mengenalkan satwa ke sekolah, terutama parrot. Mereka berharap edukasi ini bisa membuat masyarakat lebih mengenal keragaman burung paruh bengkok.
"Kadang kami bawa kakaktua dan makaw, biar yang melihat itu bisa membedakan. Jangan cuma kenal kakaktua dari lagu doang. Bahkan nghak cuma anak-anak, orang dewasa juga sering salah sebut," tuturnya.
Bagi pencinta parrot, Jogja Parrotdiningrat terbuka bagi anggota baru untuk bergabung. Syaratnya, kata Ricky, cukup sederhana. Pemilik burung paruh bengkok yang ingin belajar bersama cara merawat parrot ini bisa bergabung dengan komunitas setelah mengikuti tiga kali kegiatan gathering.
"Siapa saja boleh bergabung, selama dia punya parrot dan mau belajar bersama," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda di Piala Asia U-23/2024
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Daftar Lokasi Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Jogja dan Sekitarnya, Gratis!
- Soal Penjabat Kepala Daerah yang Berencana Maju di Pilkada 2024, Sultan Bilang Begini
- Sultan Minta Lalu Lintas Penerbangan Bandara YIA Ditambah, Ini Alasannya
- Kepala BKKBN: Remaja Butuh Sex Education, Bukan Tentang Hubungan Seksual Tapi Soal Reproduksi Sehat
- Dibutuhkan Masyarakat, Warung Madura Diminta Tetap Buka 24 Jam
Advertisement
Advertisement