Advertisement

Tak Mau Kehilangan Momentum, Ini Rencana Pemda DIY soal Pengoptimalkan Exit Tol

Sunartono
Rabu, 15 Juni 2022 - 20:17 WIB
Arief Junianto
Tak Mau Kehilangan Momentum, Ini Rencana Pemda DIY soal Pengoptimalkan Exit Tol Ilustrasi jalan tol. - JIBI/Bisnis Indonesia/Himawan L Nugraha

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Pemda DIY tak ingin kehilangan momentum untuk merespons keberadaan jalan bebas hambatan atau tol yang bakal melintas di kawasan ini.

Advertisement

DIY mulai menyiapkan perencanaan exit toll menuju kawasan wisata. Infrastruktur itu diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi lebih kencang lagi.

Kepala Dinas Perhubungan DIY, I Made Dwi Panti Indrayanti sepakat bahwa infrastruktur menjadi faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi.

BACA JUGA: Pemerintah Dukung Penguatan UMKM dan IKM sebagai Penggerak Pemulihan Ekonomi

Salah satu buktinya, ketika YIA dibangun di DIY dampaknya sangat terasa terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Pemda DIY berkomitmen dalam setiap pembangunan infrastruktur memberikan dampak positif bagi masyarakat. Selain itu jangan sampai warga lokal justru menjadi penonton.

"Akan menciptakan keterpaduan antara berbagai moda transportasi baik di area perkotaan maupun daerah pinggiran. Sehingga akses ke seluruh wilayah akan terus ditingkatkan," katanya dalam weebinar Konektivitas dan Peran Infrastruktur dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang digelar Solopos Media Grup dan Harian Jogja, Rabu (15/6/2022).

Made mengatakan jika melihat perencanaan tol ada beberapa titik ramp on/off yang cukup dekat dengan area perkotaan Jogja. Mulai dari Ramp On/Off Maguwo, Ramp On/Off UPN, Ramp On/Off Monjali dan Ramp On/Off Trihanggo.

Ramp merupkan penghubung antara ruas jalan di jalan tol. Ramp Off merupakan bagian jalan untuk keluar dari jalan utama, sedangkan Ramp On adalah bagian jalan untuk masuk ke jalur utama.

BACA JUGA: Tak Bisa Bergerak Sendiri, Ini yang Dibutuhkan UMKM agar Bisa Berkembang

Keberadaannya harus diantisipasi dengan kesiapan infrastruktur karena jangan sampai masyarakat lancar saat menuju Jogja, namun justru terjebak macet saat masuk perkotaan.

Langkah persiapannya, kata dia, DIY akan memaksimalkan penggunaan angkutan massal dan penyiapan transfer point arus lalu lintas. "Kami akan meningkatkan keterpaduan yang maksimal antar moda transportasi. Selain itu meningkatkan efektifitas dan efisiensi jaringan jalan," katanya.

Dia mengatakan DIY merencanakan exit toll terintegrasi dengan kawasan wisata. Ketika exit toll berada di kawasan Prambanan maka harus ada kemudahan akses untuk menuju ke kawasan wisata di Bantul, Kulonprogo, Sleman dan Gunungkidul.

Sementara ntuk mengurangi beban lalu lintas di jalan nasional dan provinsi yang ada di perkotaan, maka menuju kawasan tersebut bisa diakses dengan kendaraan pribadi tanpa melalui jalan perkotaan.

Adapun infrastruktur yang dipersiapkan adalah Jogja Outer Ring Road (JORR), JJLS dan jalan Prambanan-Lemahabang. "Jangan sampai kawasan yang dilewati trase jalan tol ini justru tidak berkembang. Exit toll ini kami harapkan bisa terintegrasi dengan kawasan wisata. Kami harus menyiapkan dari sisi SDM dan muatan lokalnya, itu yang perlu masyarakat harus disiapkan," katanya.

Made mengatakan sesuai arahan Gubernur DIY, DIY akan menjadikan kawasan pesisir sebagai muka. Saat ini sejumlah infrastruktur JJLS menunjukkan perkembangan positif dan mulai banyak yang tersambung melalui kolaborasi pembangunan antara pusat dengan daerah. Bahkan untuk pembebasan jalan JJLS sebagian besar sudah terselesaikan.

"Sehingga wilayah selatan ini menjadi eksotis, tertata dengan baik sesuai dengan fungsi yang tertata di ketentuan tata ruang," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024

News
| Jum'at, 19 April 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement