Advertisement
Begini Update Pelaksanaan PPDB di Sleman
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Sleman tahun ajaran 2022/2023 secara umum berjalan lancar. Hanya ada sedikit kendala di tingkat SMK.
Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan SMK N 1 Depok, Sri Sundari mengatakan status afirmasi pada Selasa (21/06/2022) kemarin belum sinkron. Yakni antara situs Sistem Informasi Verifikasi (SIVERI) PPDB dengan situs SIAP PPDB.
Advertisement
"Jadinya yang sudah keterima afirmasi statusnya belum YA, masih tetap TIDAK," ucapnya pada Harianjogja, Rabu (22/06/2022).
Akan tetapi kendala tersebut sudah rampung pagi tadi. "Tapi tadi pagi sudah beres," lanjutnya.
BACA JUGA: Pria Bantul yang Ajak Keluarganya Bunuh Diri di Sungai Opak Ditemukan Tak Bernyawa
Kepala Balai Dikmen Kabupaten Sleman Tukiman menyampaikan secara umum sampai hari ini PPDB untuk tingkat SMA/SMK berjalan dengan lancar. Dia berharap agar bisa berjalan lancar sampai akhir PPDB.
"[untuk jumlah pendaftar] ini masih proses verifikasi data dan aktivasi account, sehingga belum bisa mengkonfirmasi," ucapnya.
Sementara untuk PPDB SMP, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman, Sri Adi Marsanto menegaskan tidak ada kendala. Dari 54 SMP negeri yang ada di Sleman semua kuotanya terpenuhi.
Mengenai jumlah pendaftar dia belum bisa menyampaikan jumlahnya karena baru berakhir hari ini dan akan dikonsolidasikan besok. Tapi baginya yang lebih penting dari jumlah adalah terpenuhinya kuota.
"Tegas enggak ada [kendala PPDB SMP]. 54 SMP Negeri kuotanya terpenuhi," ucapnya.
Meski belum ada angka pasti, namun dia memperkirakan jumlah pendaftar di tahun ini untuk SMP tidak jauh berbeda dengan tahun lalu.
Sri menyebut indikasi tidak adanya kendala dari PPDB SMP adalah tidak adanya masyarakat yang berbondong-bondong protes atau mengadu ke Disdik Sleman. Artinya tidak ditemui kendala secara teknis.
Sebagain masyarakat memamg masih ada yang datang ke dinas untuk meminta informasi. Namun jumlahnya tidak signifikan.
"Kalau saya mengirakan memamg masyarakat yang bertanya kebanyakan dari SMP [dibandingkan SD]. Karena persaingan masuk SMP lebih banyak," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
SYL Bebani Anak Buah di Kementan Rp800 Juta untuk Jalan-jalan ke Brasil dan AS
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- Kelurahan Cokrodiningratan Jogja Segera Bangun 648 Titik Biopori Kompos
- Ada Pembuangan Sampah Ilegal di Gunungkidul, Begini Respons Pemda DIY
- Marbot Masjid di Kota Jogja Dapat Fasilitas BPJS Ketenagakerjaan
- Eko Suwanto: Sultan Grond dan Pakualaman Grond untuk Kesejahteraan Masyarakat
- Pekerja Proyek Benteng Kraton Meninggal Tertimpa Beton, Begini Respons Pemda DIY
Advertisement
Advertisement