Advertisement

80 Persen Lulusan SMK Perkebunan Jogja Langsung Bekerja

Yosef Leon
Kamis, 07 Juli 2022 - 06:47 WIB
Sirojul Khafid
80 Persen Lulusan SMK Perkebunan Jogja Langsung Bekerja Suasana SMK Perkebunan Jogja, Rabu (6/7/2022). Sekolah itu tengah membuka proses PPDB sampai dengan Agustus mendatang. - Harian Jogja/Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perkebunan Jogja tengah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2022/2023. Proses PPDB sudah dimulai sejak Mei dan akan berakhir pada Agustus 2022. Sekolah ini mengajak murid lulusan Sekolah Menengah Pertama untuk bergabung demi memajukan industri perkebunan di Indonesia.

Kepala Sekolah SMK Perkebunan Jogja, Dermawan Adenan, mengatakan peluang bekerja dan berkarir di sektor perkebunan sebenarnya sangat menjanjikan di Indonesia. Hal ini masih jarang diketahui oleh orang tua murid. Padahal luas lahan pertanian di Indonesia sangat signifikan dan setiap tahunnya selalu membutuhkan lulusan siap kerja yang cukup banyak.

Advertisement

"Sebenarnya kalau melihat potensi sektor perkebunan itu sangat menjanjikan di era sekarang. Bayangkan di masa pandemi kemarin itu bisa dibilang tidak terdampak sama sekali. Tidak ada PHK, malah minta lulusan terus dari sini. Tapi kan jarang ada yang menangkap peluang itu," kata Dermawan, Rabu (6/7/2022).

BACA JUGA: Waspada! Baru Lima Bulan, Sudah Ada 1.200 Kasus DBD di DIY

Pada tahun ini pihaknya menargetkan mampu menjaring sebanyak 36 murid atau satu rombongan belajar. Hal ini untuk memastikan bahwa murid yang dijaring adalah yang berkualitas dan mendapatkan pendidikan yang mumpuni. Murid yang masuk juga mesti dipastikan siap dan mau bergelut di industri perkebunan.

"Lahan kita di Indonesia kan terlalu luas untuk digarap. Dan di perusahaan perkebunan di luar Jawa kan banyak sekali, mereka juga butuh tenaga terampil dan menengah yang berasal dari SMK Perkebunan," ungkapnya.

Saat ini sekolah itu hanya menyelenggarakan satu jurusan yakni Agribisnis Tanaman Perkebunan. Adapun materi yang dipelajari seputar tanaman sawit, karet, kopi, the, dan kakao. Profil lulusan yang dihasilkan akan berkarir sebagai mandor di sejumlah perusahaan perkebunan. 

"Mereka biasanya training dulu dan itu digaji, lalu percobaan selama satu tahun dan kalau bagus diangkat jadi pegawai tetap dan itu membawahi kurang lebih 10 pegawai karena mandor," jelasnya.

BACA JUGA: Polda DIY Tetapkan Dua Tersangka dalam Rentetan Kericuhan Babarsari

Adapun pembagian pembelajaran dibagi menjadi 80 persen praktik dan 20 persen teori. Sekolah itu juga punya lahan pembelajaran sendiri seluas 1,7 hektare sebagai tempat praktik pembelajaran. "Setiap tahun lulusan kami pasti terserap ke dunia kerja. Tahun ini ada 25 lulusan dan 80 persen itu langsung bekerja dan 20 persennya melanjutkan kuliah," ujarnya.

Dalam proses pembelajaran, murid juga akan menempuh kunjungan industri dan dibawa ke sejumlah perusahaan untuk melihat langsung mulai dari proses penanaman, pemeliharaan, panen, dan produksi tanaman. Meskipun itu baru kunjungan industri, namun hal itu diharapkan bisa menambah wawasan murid terkait dengan perkebunan.

"Ketika praktik kerja industri itu juga ikut di perkebunan selama enam bulan, ikut bekerja dan mulai dari menanam sampai panen ikut disana," urai Dermawan.

BACA JUGA: Gelar Merti Lepen, Warga Sekitar Sungai Ini Minta Pemda Perbaiki Kondisi Kali

Pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan perkebunan di sejumlah daerah. Kerja sama itu meliputi praktik kerja, kunjungan industri maupun penyediaan lulusan yang siap kerja dan ditempatkan di sejumlah perusahaan itu.

"Visi kami mencetak lulusan yang berkualitas, mempunyai integritas, serta punya misi ke depan untuk memajukan sektor perkebunan. Mereka sudah dibangun tentang karakter dan etikanya karena kejujuran itu sangat penting," jelasnya.

Sampai saat ini SMK Perkebunan juga memiliki Bursa Kerja Khusus (BKK) yang telah terdaftar di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). BKK ini nantinya akan memfasilitasi lulusan untuk mendapatkan pekerjaan. "Kami kan sudah terdaftar di Kemenaker, jadi lulusan itu bisa kami salurkan di sejumlah perusahaan lewat BKK. Ketika ada tawaran pekerjaan langsung kami sampaikan kepada alumni," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement