Advertisement
KB Modern di Jogja Capai 70,72%, Model Tradisional Berisiko Gagal
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Penggunaan alat kontrasepsi modern yang diintegrasikan dengan program Keluarga Berencana (KB) di Jogja mencapai 70,72% per Juni 2022 dari target 74%. Model kontrasepsi tradisional jadi tantangan karena tidak tercatat penggunaannya dan risiko gagal lebih tinggi.
Kepala Bidang KB dan Pembangunan Keluarga Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3APAKB) Herristanti menyebut usaha untuk meningkatkan partisipasi KB sudah maksimal. “Fasilitas yang menyediakan KB sudah ada di setiap kemantren, warga luar Jogja juga bisa mengikuti, sosialisasi rutin dilakukan,” jelasnya, Kamis (14/7/2022).
Advertisement
Herristanti menyebut penggunaan kontrasepsi tradisional jadi tantangan untuk meningkatkan penggunaan KB. “Kontrasepsi tradisional itu seperti senggama terputus atau penggunaan perhitungan kalender masa subur saat berhubungan untuk menghindari kehamilan,” tuturnya.
Model kontrasepsi tradisional, kata Herristanti, berisiko lebih tinggi gagal. “Karena ukurannya bisa berubah setiap waktu, berbeda dengan kontrasepsi modern dalam KB yang memang menggunakan obat atau teknologi yang sudah terukur dan paten,” katanya.
Baca juga: Salut! Angka Kepesertaan KB di Bantul Nyaris Capai Target
Penggunaan kontrasepsi tradisional, jelas Herristanti, karena menghindari efek samping KB. “Kebanyakan menggunakan itu untuk menghindari efek samping atau masih takut karena masih percaya mitos-mitos KB,” katanya.
Mitos-mitos KB tersebut, misalnya, model implan dapat bergeser atau bisa menyebabkan kemandulan. “Mitos-mitos itu terbukti tidak benar, dan kami selalu coba luruskan dalam sosialisasi yang rutin kami lakukan,” ujar Herristanti.
Selain risiko gagal yang tinggi, kata Herristanti, kontrasepsi tradisional juga membuat sang ibu lebih rentan dalam kesehatan. “Kalau rentan kesehatannya, bisa berisiko melahirkan bayi dengan stunting,” jelasnya.
Sehingga, Herristanti berharap agar masyarakat yang masih menggunakan kontrasepsi tradisional beralih ke modern yang disediakan dalam program KB. “Supaya lebih terjamin dan meningkatkan kesehatan ibu, soal efek samping itu wajar dan bisa diatasi jangan takut,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Viral Video Siswa SD di Salatiga Studi Tur Naik Pesawat Garuda, Ternyata Nabung Sejak Kelas 1
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Selasa 7 Mei 2024, dari Stasiun Tugu hingga Maguwo
- Jadwal KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur Hari Ini, Selasa 7 Mei 2024
- Pilkada 2024: Golkar DIY Beberkan Kemungkinan Koalisi dan Kursi yang Dibidik
- Lonjakan Kasus DBD, Dinas Kesehatan DIY Belum Adakan Rapid Test
- Selain Pencegahan Stunting, Peningkatan Kualitas Lansia Kunci Capai Indonesia Emas
Advertisement
Advertisement