Advertisement
Antisipasi Kebakaran di Permukiman Padat, Jaringan Hidran Dibangun di Kampung Notoprajan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Jogja membangun jaringan hidran di Kampung Notoprajan untuk mengantisipasi kebakaran di kawasan padat penduduk yang meliputi RW 5,6,7, dan 8 Kampung Notoprajan.
Menghabiskan anggaran Rp720 juta, jaringan hidran tersebut bagian dari rencana detail engineering design yang akan dibangun di 16 kampung lainnya.
Advertisement
BACA JUGA: Viral Penumpang Disabilitas Dilarang Naik KRL Solo-Jogja, Ini Tanggapan KCI
Kepala Damkar Jogja Octo Noor Arafat menyebut sudah ada jaringan hidran di kampung lain dengan fungsi dan tujuan yang sama. “Sebelumnya sudah terpasang di Kampung Pathuk, Kauman, Gemblakan Bawah, Ledok Tukangan, Jlagran, dan Cokrodiningratan,” kata dia, Kamis (28/7/2022).
Pemasangan hidran di Notoprajan, jelas Octo, karena kampung tersebut dekat dengan objek vital strategis seperti Kraton. “Akses jalan untuk mobil pemadam kebakaran jika terjadi kebakaran juga sulit menuju kampung ini, makanya segera kami bikin supaya mengantisipasi sulitnya penanganan kebakaran,” jelasnya.
Octo menjelaskan jaringan hidran sangat membantu petugas damkar untuk pemadaman kebakaran. “Bulan ini angka kebakaran juga cukup tinggi di Jogja karena memasuki kemarau juga, jangan sampai nanti untuk yang kampung padat penduduk sulit memadamkannya,” ujarnya.
Sebelumnya, jaringan hidran kampung di Jogja sudah mulai dibangun sejak 2017.
BACA JUGA: Polres Sleman Gagalkan Peredaran 10 Kilogram Sabu, 100.000 Orang Diselamatkan
“Hidran yang kami bangun jenisnya kering, jadi jika kebakaran terjadi tetap butuh suplai air dari truk tangki air untuk disalurkan ke jaringan hidrannya,” kata Octo.
Pembangunan hidran di Notoprajan rencananya rampung pada September mendatang. “Meskipun sudah dibangun bukan berarti selesai begitu saja, kami minta masyarakat juga ikut merawat jaringan hidran, jangan sampai malah dirusak karena itu semata-mata untuk masyarakat sendiri,” kata Octo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

MUI Sebut 1 Ramadan Tahun Ini Berpotensi Tak Barengan antara Pemerintah dan Muhammadiyah
Advertisement

Wisata ke Likupang, Menikmati Surga Tersembunyi Keindahan Alam
Advertisement
Berita Populer
- Presiden Prabowo Pimpin Parade Senja di Akmil Magelang
- Hanya 15 Menit, Damkarmat Evakuasi Kaki Seorang Ibu yang Masuk Gorong-Gorong di Imogiri Bantul
- Warga Kokap Lega Izin Penambangan Batuan Andesit Tak Diperpanjang, Sebut Sesuai Permintaan Leluhur
- Cegah Kemacetan di Exit Tol Tamanmartani, Ditlantas Polda DIY Akan Pasang CCTV dengan Fitur Traffic Counting
- Gegara Refokusing Anggaran, 1.000 Anak Terlantar di Sleman Gagal Terima Bansos Tahun Ini
Advertisement
Advertisement