Advertisement

Antisipasi Cacar Monyet, Dinkes DIY: Jika Gejala Ruam Segera ke Fasyankes!

Sunartono
Sabtu, 06 Agustus 2022 - 11:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Antisipasi Cacar Monyet, Dinkes DIY: Jika Gejala Ruam Segera ke Fasyankes! Monkeypox atau cacar monyet. - Foto/CDC

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Dinas Kesehatan DIY turut melakukan antisipasi untuk mencegah kemungkinan adanya cacar monyet atau monkey pox di wilayah DIY. Selain meminta masyarakat segera mendatangi fasyankes ketika ada gejala, Dinkes juga melakukan pencermatan data laporan setiap layanan kesehatan. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Setyarini Hestu Lestari menjelaskan salah satu gejala umum pada cacar monyet adalah ruam pada tubuh. Oleh karena itu ia mengimbau kepada seluruh warga DIY agar segera mendatangi fasilitas layanan kesehatan baik puskesmas maupun rumah sakit ketika ada ruam di tubuh. 

Advertisement

“Gejala awalnya memang ruam seperti cacar pada umumnya. Kalau ada masyarakat yang mempunyai gejala ruam segera ke fasyankes untuk diperiksa lebih lanjut apakah ruam tersebut cacar biasa, campak atau mungkin cacar monyet,” katanya, Sabtu (6/8/2022). 

Ia mengatakan sampai saat ini belum ditemukan adanya suspek virus jenis ini di wilayah DIY. Sebagai antisipasi untuk mencegah kecolongan masuknya virus, tim dari Dinkes DIY melakukan pencermatan terhadap data laporan fasyankes. Langkah ini sebagai bentuk kewaspadaan dini terutama menyasar pasien dengan gejala ruam. 

Baca juga: Ini Gejala dan Cara Mengobati Cacar Monyet

“Di DIY kami melakukan pencermatan data yang dikirim oleh fasyankes terkait dengan sistem kewaspadaan dini. Mereka dari kabupaten kota atau rumah sakit itu mengirimkan laporan rutin setiap pekan. Dari situ kami mencermati untuk keamanan jangan sampai kecolongan,” ujarnya. 

Hestu menambahkan untuk mengetahui gejala tersebut termasuk cacar monyet atau tidak, pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampel kemudian dikirim ke Kemenkes. Sampai saat ini DIY memang tidak mengirimkan sampel karena memang belum ada suspek.

“Itu pemeriksaan harus dikirim ke pusat. DIY belum mengirimkan data ke pusat karena dari pencermatan data-data belum menunjukkan adanya suspek. Semoga saja jangan ada suspek,” ujarnya. 

Virus monkey pox sampai saat ini belum ditemukan vaksinnya. Namun para ilmuwan sedang melakukan pengembangan terkait vaksin untuk mencegah virus ini. Hestu mengatakan meski pun belum ada vaksin, namun penyakit ini bisa disembuhkan. 

“Maka kami meningkatkan kewaspadaan dini terkait tanda tanda tersebut, kita lakukan dari sistem  terpantau. Masyarakat bisa langsung ke fasyankes. Virus ini awalnya dari binantang primata kemudian berkembangnya kasus, kemudian menunjukkan bahwa ada risiko,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement