Advertisement
Digitalisasi Museum Dongkrak Jumlah Kunjungan Wisatawan di DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Museum di DIYharus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Digitalisasi museum terbukti mampu mendongkrak jumlah kunjungan baik secara luring maupun daring sehingga koleksi museum lebih banyak dikenal dan dipelajari masyarakat terutama anak muda.
Kepala Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Suharja mengatakan saat ini museum harus beradaptasi dengan perubahan zaman terutama menerapkan teknologi. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk melakukan perubahan di museum, yaitu digitalisasi, otomatisasi dan artificial intelligence.
Advertisement
BACA JUGA: Siap-Siap! Bansos BBM di Sleman Cair Dua Sampai Tiga Hari Lagi
Perubahan konkret yang dilakukan Vredeburg adalah layanan tiket online virtual tour yang membuat siapa pun dapat menikmati isi museum tanpa mengenal ruang dan waktu. Pengunjung dapat melihat koleksi museum seperti aslinya.
"Semua museum harus melakukan perubahan dengan tranformasi digital, jika tidak, tentunya akan ditinggalkan masyarakat. Di Vredeburg, pada 2019 pengunjung sekitar 63.000 tetapi setelah digitalisasi dilakukan, dipacu dengan medsos, saat ini meningkat dari angka tersebut setiap bulannya," katanya di sela-sela diskusi Transformasi Digital di Museum di Museum Benteng Vredeburg, Jogja, Selasa (6/8/2022)
Ia mengatakan transformasi digital memberikan dampak positif bagi kunjungan suatu museum baik secara luring maupun daring. Di Benteng Vredeburg, salah satunya terkait event pameran Serangan Umum Satu Maret dengan menggandeng influencer dan pakar digital. Karya yang dipamerkan kemudian menjadi objek foto bagi kalangan milenial dan diunggah di medsos.
"Sehingga pesan atau isi museum bisa tersampaikan melalui konten digital itu ke komunitas anak milenial tersebut," katanya.
BACA JUGA: Duh, Data 3.000 PNS Bocor dan Dijual Bebas! Isinya NIK hingga Rekening
Kurator Museum Arsip DIY Pius Sigit Kuncoro mengatakan di era saat ini anak muda tidak bisa lepas dari gadget. Kondisi ini memang harus dimanfaatkan banyak pihak, termasuk museum.
"Selain itu transformasi digital memudahkan berbagai koleksi lama untuk direka-reka lewat kreativitas digital, sehingga menarik," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Viral Polisi Tembak dan Serang DC, APPI Jelaskan Duduk Permasalahannya
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Jogja Digagalkan, Kemenkumham DIY
- Rentetan Gempa Bawean Terus Menurun, BMKG Catat Gempa Susulan Mencapai 333 Kali
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
- Polda DIY Siapkan Antisipasi Lalu Lintas Selama Libur Lebaran 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja, Kamis 28 Maret 2024
Advertisement
Advertisement