Advertisement
Mahasiswa Jogja Rasakan Manfaat BPJS Kesehatan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Asuransi kesehatan milik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sangat dirasakan manfaatnya bagi semua kalangan. Di kalangan mahasiswa, peran BPJS Kesehatan dianggap penting sebagai perlindungan dalam kondisi sakit.
Florentina Anselma, 24, adalah salah satu mahasiswa yang kerap menggunakan BPJS Kesehatan saat berobat. Ia mengaku sangat terbantu dengan layanan BPJS Kesehatan saat sakit lantaran tidak perlu lagi mengeluarkan biaya.
Advertisement
"Saya sudah jadi peserta sejak 2018 sampai sekarang. Manfaatnya banyak sekali, apalagi saya jauh dari keluarga, jadi sewaktu-waktu sakit jadi merasa lebih aman," katanya, Minggu (11/9/2022).
BACA JUGA: Rahasia Elizabeth II yang Tak Banyak Diketahui, Peminum hingga Suka Bawa Cermin
Ia kerap menggunakan BPJS Kesehatan saat berobat di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Saat merasa demam atau gejala tidak enak badan lainnya, ia tidak ragu lagi untuk berobat dan tak pusing memikirkan biayanya.
"Karena mahasiswa kan uang bulanan juga terbatas, jadi kalau tidak terdaftar di asuransi kesehatan malah bingung saat sakit. Kalau sudah jadi peserta, rasa-rasanya sudah aman dan ada perlindungan kalau sakit," katanya.
Menurut dia, mahasiswa perantau dan jauh dari keluarga harus terbiasa mandiri. Termasuk dalam urusan kesehatan. Saat ini kepesertaannya memang terintegrasi dengan milik keluarga, sehingga pembayaran dilakukan oleh orang tuanya.
"Setiap bulan pembayaran iuran memang dari orang tua jadi tidak mikir lagi soal pembayaran," jelasnya.
Waktu pertama kali datang ke Jogja ia langsung mengurus kepindahan fasilitas kesehatan rujukan yang nantinya digunakan saat menggunakan BPJS Kesehatan. Pengurusannya juga mudah, jika memiliki aplikasi BPJS Kesehatan di telepon pintar cukup melakukan penggantian pada fitur yang disediakan.
"Sekarang sudah lebih mudah jadi bisa milih fasilitas kesehatan yang dekat dengan tempat tinggal," ungkapnya.
Ia juga pernah menggunakan layanan BPJS Kesehatan untuk kebutuhan persalinan yakni pada 2020 dan 2022 ini. Pada 2020 persalinannya dilakukan di Puskesmas Jetis tanpa biaya sepeserpun. Kemudian pada 2022 persalinan dilakukan di rumah sakit Wirosaban Jogja.
"Saya menginap lima hari di rumah sakit. Waktu di Puskesmas langsung dirujuk ke rumah sakit karena ukuran bayi disebut terlalu besar dan ada lilitan pada rahim. Saya bayar Rp400.000 karena ada tambahan perlengkapan bayi dan lain-lain," ucap dia. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Mengenal Si Olen, Maskot Pilkada Klaten yang Diluncurkan di Konser Guyon Waton
- Timnas Wanita U-17 Indonesia Babak Belur Dihajar Filipina 6-1 di Gianyar Bali
- Berita Duka: Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal, Dimakamkan di TMP Bantul
- Daftar 23 Caleg Terpilih DPRD Wonogiri Non-PDIP, Terbanyak dari Partai Golkar
Berita Pilihan
Advertisement
Muhadjir Sebut Jokowi Perintahkan Para Menteri untuk Bangun Rest Area Lebih Banyak
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Manfaatkan Sampah Rumah Tangga, Kelurahan Cokrodiningratan Latih Warga Bikin Kompos dengan Biopori
- Pemda Ajak Kadin DIY Menekan Kemiskinan Ekstrem
- Cara Membeli Tiket Kereta Bandara YIA, Biaya Hanya Rp20.000
- Berikut Jadwal Lengkap KA Prameks Jogja Kutoarjo Selama Mei 2024
- Jadwal Keberangkatan Bus Damri untuk Jogja dan Sekitarnya, Cek di Sini
Advertisement
Advertisement