Advertisement

Ada Pembangunan Jembatan, Omzet Sate Pak Pong Turun Drastis

Ujang Hasanudin
Kamis, 22 September 2022 - 12:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Ada Pembangunan Jembatan, Omzet Sate Pak Pong Turun Drastis Ilustrasi. - Everypixel

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Pengelola kuliner berbahan dasar daging kambing Pak Pong mengeluhkan terjadinya penurunan omzet setelah adanya pembangunan jembatan kali Belik atau di barat simpang empat Jejeran yang berakibat penutupan total jalur tersebut.

Dzakiron atau akrab disapa Pak Pong mengatakan penurunan omzet setelah adanya pembangunan jembatan dan penutupan jalur menurun drastis terutama di hari-hari biasa. “Kalau akhir pekan masih mending lumayan banyak pengunjung tapi kalau hari bisa sepi,” katanya, Kamis (22/9/2022).

Advertisement

Ia tidak menyebut berapa omzet yang turun, namun jika dihitung jumlah kambing yang dipotong saat ini hanya 20-25 ekor di hari biasa. Sementara sebelum adanya penutupan jalan biasanya dalam sehari bisa motong kambing 45-50 ekor.

Menurutnya, sebenarnya masih ada ada jalur kampung untuk bisa menuju Pak Pong, namun sebagian besar wisatawan tidak tahu jalan. Banyak wisatawan yang kesasar saat melintasi jalur kampung. Namun untuk rombongan wisatawan yang sudah langganan dan memiliki nomor kontak Pak Pong biasanya akan dijemput dan diarahkan oleh karyawannya melalui jalur kampung.

Baca juga: Lubang di Lapisan Ozon Bumi Segera Tertutup

Namun untuk wisatawan perorangan kesulitan sehingga banyak wisatawan yang tadinya mau ke Pak Pong terpaksa mengurungkan niatnya karena tidak menemukan jalan, terutama pengunjung yang dari arah Jalan Imogiri Timur, “Ini berdampak pada penurunan omzet 40-60%,” katanya.

Pak Pong memahami pembangunan jembatan itu merupakan proyek pemerintah yang sangat penting untuk pelebaran jalan. Namun ia berharap pembangunan jembatan bisa dikebut, jangan sampai melebihi bulan Desember tahun ini karena Desember merupakan waktu kunjungan wisatawan ke Jogja dan Bantul khususnya saat libur Natal dan Tahun Baru.

“Harapan saya sebelum Desember jembatan sudah bisa beroperasi karena Desember kan banyak wisatawan,” katanya.

Sebagaimana diketahui pembangunan jembatan sudah dimulai sejak Agustus lalu, bahkan penutupan jalan sudah dilakukan sejak 8 Agustus dan rencananya pembangunan jembatan akan selesai pada pertengahan Desember mendatang sehingga akhir Desember jembatan kali Belik sudah bisa beroperasi kembali.

Jembatan tersebut dibangun karena kondisinya terlalu sempit. Selain itu secara konstruksi juga sudah harus diperbaharui. Jembatan tersebut akan dibangun ulang atau jembatan lama dibongkar total dan digantikan dengan jembatan baru yang lebih lebar. Pembangunan jembatan dengan anggaran sekitar Rp2,9 miliar tersebut nantinya memiliki lebar tujuh meter plus di kanan kirinya trotoar atau untuk pejalan kaki yang masing-masing satu meter. Sehingga total lebar jembatan menjadi sembilan meter.

Sementara panjang jembatan sekitar 16 meter lebih panjang dari jembatan yang eksis saat ini. Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) sudah melakukan kontrak dengan perusahaan pembangun jembatan bahwa pembangunan jembatan membutuhkan waktu sekitar lima bulan atau sampai pertengahan Desember mendatang.

Dengan adanya pembangunan jembatan tersebut, warga maupun wisatawan yang ingin ke kawasan kulinir daging kaming di Jalan Sultan Agung harus mencari jalur alternatif. Karena jalan ditutup dari mulai simpang empat Jejeran sampai simpang empat Sudimoro. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Airlangga Hartato Sebut Jokowi Milik Bangsa dan Semua Partai

News
| Rabu, 24 April 2024, 16:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement