Advertisement

Kronologi Orang Tua Siswa SMAN 1 Wates Diduga Disekap & Diintimidasi karena Laporkan Masalah Seragam

Triyo Handoko
Senin, 03 Oktober 2022 - 17:47 WIB
Bhekti Suryani
Kronologi Orang Tua Siswa SMAN 1 Wates Diduga Disekap & Diintimidasi karena Laporkan Masalah Seragam Korban dugaan penyekapan dan intimidasi, Agung Purnomo (tengah) saat menjelaskan kronologi insiden yang dialaminya di LBH Jogja, Senin (3/10/2022). - Harian Jogja - Triyo

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Agung Purnomo, 41, diduga jadi korban penyekapan dan intimidasi oleh sejumlah orang pada Kamis (29/9/2022). Dugaan penyekapan dan intimidasi dilakukan sejumlah anggota Satpol PP Kulonprogo dan SMAN 1 Wates di ruang Satpol PP karena sebelumnya Agung mengkritik pengadaan seragam siswa SMAN 1 Wates.

Agung sendiri adalah wali murid SMAN 1 Wates dan aparatur sipil negara (ASN) di Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kulonprogo. Insiden dugaan penyekapan bermula saat Agung dihubungi salah satu personel Satpol PP Kulonprogo yang memintanya ke kantornya pada Kamis sore.

Advertisement

“Sekitar pukul 14.00 WIB saya ditelepon aparat Satpol PP Kulonprogo untuk ke kantornya, teleponnya kira-kira begini: Pak Agung silakan ke kantor ke ruangan Kasatpol PP,” jelas Agung saat Konferensi Pers di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jogja, Senin (3/9/2022).

Agung langsung bergegas ke sana dari kantornya saat masih bekerja. “Saya seorang penyidik di dinas, saya datang kesana saya kira berkaitan dengan pekerjaan karena masih dalam jam kerja,” ka Agung. Sesampainya di ruangan Satpol PP, lanjut Agung, ada dua personel Satpol PP, tiga pihak sekolah, dua orang Paguyuban Orang tua (POT), dan satu orang Komite Sekolah.

“Total ada sembilan orang bersama saya di ruangan tersebut,” ujar Agung. Seketika, Agung merasa dijebak. Lalu seorang dalam ruangan tersebut membuka obrolan dengan mempertanyakan motif Agung mengkritik pengadaan seragam sekolah.

“Kamu alumni SMAN 2 Wates, ngapain bikin gaduh SMAN 1 Wates,” tiru Agung dari salah satu orang di ruang tersebut. Agung menjawab tuduhan tersebut dengan menyebut masalah pengadaan seragam bukan perihal ia alumni SMAN 2 Wates. “Toh saya juga menyekolahkan anak saya di SMAN 1 Wates,” kata Agung.

Seorang di ruang itu langsung membentak Agung sambil bertanya padanya sudah sampai mana Agung melaporkan pengadaan seragam tersebut. “Saya jawab, saya tidak lapor kemana-mana, kritik saya hanya saya sampaikan ke sekolah saja,” jelas Agung ke orang dalam ruangan tersebut.

Lalu dua orang dalam ruangan tertutup itu mendekati Agung. “Uwes masalahe rampungke neng kene wae, dienteke sisan koe ya [Sudah masalahnya selesaikan di sini saja, kamu dihabiskan di sini saja],” kata seorang petugas Satpol PP pada Agung.

Seketika, Agung menciut dan ketakutan. “Saya langsung dikerubungi mereka, saya takut langsungan,” kata Agung sambil menangis. Saat itu Agung ingin keluar tapi tak diizinkan.

BACA JUGA: Ketinggian Tanah Di Bawah Permukaan Air, 4 Kemantren di Jogja Ini Rawan Banjir

“Sampai akhirnya dari Komite Sekolah memberikan pembelaan ke saya, saya diperbolehkan keluar ruangan,” jelas Agung. Seketika Agung keluar ruangan dengan ketakutan.

Selepas insiden tersebut, Agung hingga kini masih dicari-cari oleh orang atas masalah tersebut. “Saya sekarang bersama keluarga sudah meninggalkan rumah dan mengungsi,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Libur Paskah, 26.153 Penumpang Naik Turun di Stasiun Wilayah Madiun

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement