Advertisement

Pengadaan Seragam SMAN 1 Wates Berujung Laporan ke Polisi, Sekolah Jelaskan Duduk Perkaranya

Catur Dwi Janati
Selasa, 04 Oktober 2022 - 17:47 WIB
Budi Cahyana
Pengadaan Seragam SMAN 1 Wates Berujung Laporan ke Polisi, Sekolah Jelaskan Duduk Perkaranya Perwakilan POT SMAN 1 Wates Nur Hadiyanto (kiri) bersama Kepala Sekolah SMAN 1 Wates, Aris Suwasana (baju biru kacamata), Selasa (4/10/2022). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pengadaan seragam di SMAN 1 Wates menjadi runyam karena berbuntut dugaan penyekapan yang melibatkan aparat Satpol PP Kulonprogo terhadap wali murid yang memprotes seragam dan laporan ke Polda DIY. SMAN 1 Wates kemudian berusaha menjelaskan proses pengadaan seragam di sekolah tersebut.

Kepala Sekolah SMAN 1 Wates Aris Suwasana menjelaskan pengadaan seragam sekolah mengacu pada Permendikbud No.45/2014 khususnya Bab IV Pasal 4 yang menyebut pengadaan seragam itu diusahakan oleh orang tua atau wali peserta didik. Kemudian, pengadaan seragam tidak boleh dikaitkan dengan PPDB maupun kenaikan kelas.

Advertisement

“Saya selaku kepala sekolah memberikan kebebasan kepada orang tua untuk membeli seragam sekolah,” ujar dia, Selasa (4/10/2022).

Seragam kemudian dibeli secara kolektif oleh paguyuban orang tua yang kemudian umum dikenal dengan singkatan POT. Namun, dalam pengadaan seragam di SMAN 1 Wates, muncul ketidaksepahaman. Ada wali murid yang meminta klarifikasi atas rok atau celana yang sobek lantaran kena knalpot.

“Kami diminta POT untuk memfasilitasi pertemuan antara pihak yang meminta klarifikasi dengan POT. Kami fasilitasi pertemuan di sekolah, tetapi tidak ada titik temu,” ucap dia.

BACA JUGA: Dugaan Penyekapan dan Intimidasi Wali Murid SMAN 1 Wates Kini Diusut Polisi

Dalam pertemuan tersebut, menurut Aris, bahkan ada yang menggebrak meja.

“Di samping itu, salah satu orang tua yang minta klarifikasi itu selalu menunjukkan lencana dan menyebut bahwa dia penyidik pegawai negeri sipil. Sepemahaman kami, penyidik pegawai negeri sipil adalah Satpol PP, sehingga kami dan POT berdisikusi dan meminta Satpol PP memfasilitasi pertemuan ,” ujar Aris.

Pertemuan kemudian berlangsung di Kantor Satpol PP Kulonprogo. Namun, pertemuan tersebut menimbulkan masalah. Agung Purnomo, wali murid yang ingin mengklarifikasi pengadaan seragam di SMAN 1 Wates mengaku disekap dan diintimidasi. Agung kemudian melaporkan dugaan penyekapan tersebut ke Polda DIY.

BACA JUGA: 3 Orang Dipolisikan Terkait Dugaan Penyekapan dan Intimidasi di Kantor Satpol PP Kulonprogo

Kepala SMAN 1 Wates membantah ada intimidasi dan penyekapan dalam pertemuan tersebut.

“Sepamahaman saya di situ tidak ada pemaksaan, diskusi berjalan nyaman, orang di situ ada minuman serta lampirannya,” kata dia.

Aris mengaku siap berdamai dengan Agung Purnomo.

“Sebenarnya sudah kami upayakan lewat beberapa orang, tetapi AP [Agung Purnomo] tidak bisa dihubungi dan pergi dari rumahnya,” kata dia.

BACA JUGA: Kronologi Orang Tua Siswa SMAN 1 Wates Diduga Disekap & Diintimidasi karena Laporkan Masalah Seragam

Perwakilan POT, Nur Hadiyanto menerangkan pengadaan seragam telah melewati kesepakatan-kesepakatan semua orang tua.  Dari 252 siswa, ada 240 siswa yang membeli seragam melalui POT. Pengadaan seragam ini berjalan dengan baik, hingga akhirnya ada siswa yang celananya sobek terkena knalpot. “Sehingga ada dugaan barangnya mudah sobek, mudah rusak,” kata dia.

Nur membantah ada selisih harga. Seragam yang rusak juga sudah diganti oleh toko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement