Advertisement
Cupu Panjala di Gunungkidul Dibuka, Ada 49 Gambar yang Muncul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Pembukaan Cupu Panjala di Dusun Mendak, Girisekar, Panggang, Gunungkidul, berjalan meriah. Dalam pembukaan cupu terbungkus kain kafan ini total ada 49 gambaran yang muncul.
Cupu dibuka di rumah juru kunci Cupu Panjala, Dwidjo Sumarto, mulai Senin (10/10/2022) malam dan berakhir Selasa (11/10/2022) dini hari. Prosesnya sama dengan pelaksanaan di tahun-tahun sebelumnya.
Advertisement
Setiap tamu yang hadir diberikan kenduri makan dua kali. Hidangan pertama dimakan sendirian. Adapun yang kedua, hindangan sepiring dimakan berdua.
Pembukaan tahun ini lebih meriah karena tamu yang hadir lebih banyak ketimbang tiga tahun terakhir. Pandemi membuat pembukaan Cupu Panjala di 2020 dan 2021 dilakukan secara terbatas.
Seusai kenduri, tiga cupu yang terbungkus kain kafan dibuka. Tiga cupu ini meliputi Semar Kinandu yang merupakan gambaran keadaan penguasa dan pejabat tinggi. Cupu Palang Kinantang sebagai gambaran untuk masyarakat menengah ke bawah dan Cupu Kenthiwiri untuk menggambaran rakyat jelata.
Ada sekitar 49 gambaran yang muncul. Seusai dibuka, ketiga cupu dikembalikan ke dalam peti kemudian dibungkus dengan kain kafan yang telah disediakan. Selanjutnya, bungkusan ini dikembalikan ke tempat penyimpanan di dalam rumah.
Juru kunci Cupu Ki Panjala Dwidjo Sumarto mengatakan, pembukaan cupu sudah berlangsung secara turun temurun. Awalnya tradisi ini merupakan prakiraan musim tanam, namun saat ini banyak yang menghubungkan dengan kejadian yang akan datang.
Dwijo menceritakan, tradisi pembukaan Cupu Kyai Panjala awalnya dilaksanakan di daerah Temu Ireng di Kalurahan Girisuko, Panggang. Namun, sejak 1957 hingga sekarang pembukaan dilaksanakan di rumahnya I Dusun Mendak, Girisekar.
“Ini hanya sebagai pengingat akan pertanda. Mari semua masyarakat sabar serta tidak usah berpikir macam-macam,” kata Dwijo dalam Bahasa Jawa.
BACA JUGA: Sultan Perkirakan Pembangunan Tol di DIY Tak Rampung 2024
Kepala Dinas Kebudayaan atau Kundha Kabudayan Gunungkidul Choirul Agus Mantara mengatakan tradisi pembukaan cupu harus dilestarikan karena sudah berlangsung secara turun temurun. Adapun gambaran yang muncul dalam kain pembungkus cupu diserahkan kepada masing-masing orang.
“Tafsir dari gambar tergantung persepsi masing-masing. Tapi, yang jelas kami berkomitmen untuk melestarikan tradisi ini,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Dico dan Raffi Ahmad Foto Bareng Munculkan Spekulasi, Ini Respons Golkar Jateng
- Terbongkar! Pejabat Kementan Patungan Rp1 Miliar untuk Biayai Umrah SYL
- Arsip Indarung I Semen Padang Ditetapkan Jadi Memory of the World Asia Pacific
- Presiden NOC Prancis Doakan Timnas Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris
Berita Pilihan
Advertisement
Viral Unboxing Paket Mainan Megatron, Kemenkeu Pastikan Itu Bukan Ulah Bea Cukai
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: Dispar dan DPRD DIY Gelar Pelatihan Kuliner di Kampung Wisata Purbayan
- Terbaru! Jadwal KRL Jogja-Solo Rabu 8 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Terbaru! KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Rabu 8 Mei 2024
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Rabu 8 Mei 2024
- Jadwal Kereta Bandara YIA Rabu 8 Mei 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Advertisement