Advertisement
DIY Lakukan Surveilans Epidemiologi Terkait Kasus Ginjal Akut
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pemda DIY melakukan survailans epidemiologi terkait munculnya kasus gangguan ginjal akut. Belum diketahui secara pasti penyebab penyakit ini. Mengingat daru beberapa kasus, pasien justru tidak mengonsumsi sirop seperti yang menjadi dugaan pemerintah.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menjelaskan hingga Selasa (25/10/2022) jumlah kasus gangguan ginjal akut masih sama dengan sebelumnya yaitu 13 kasus. Di mana sebagian besar kasusnya tidak diketahui penyebab atau unknow etiology. “Sampai hari ini belum ada penambahan kasus,” katanya saat dimintai konfirmasi Selasa (25/10/2022).
Advertisement
Di tengah upaya penelitian yang dilakukan, pemerintah menghentikan sementara penggunaan obat sirop pada anak karena diduga menjadi penyebab kasus tersebut. BBPOM bahkan secara tegas menyebut ada tiga obat yang tidak aman untuk dikonsumsi. Akan tetapi, di tengah dugaan sirop sebagai penyebab, beberapa kasus terungkap justru ada yang tidak mengonsumsi sirop namun tetap terinfeksi.
Terkait hal itu, Pembajun mengakui ada beberapa pasien di DIY yang sebelumnya tidak mengonsumsi sirop namun terkena gangguan ginjal akut. Kasus di DIY ini sedang ditangani juga oleh Kementerian Kesehatan bersama kasus dari provinsi lain. Oleh karena itu ia belum dapat memberikan jawaban yang pasti terkait penyebabnya. “Saat ini sedang di analisa oleh Kemkes karena termasuk sebagian kasus di Provinsi lain. Saya tidak bisa jawab dengan yakin [terkait penyebabnya],” kata Pembajun.
BACA JUGA: Truk Tabrak Tronton di Kulonprogo, Satu Orang Pengemudi Terjepit
Ia mengatakan saat ini DIY sedang melakukan surveilans epidemiologi untuk mengungkap penyebab kasus gangguan ginjal akut yang ditemukan di wilayah DIY. Sebagaimana diketahui surveilans epidemiologi merupakan kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah kesehatan serta kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan tersebut. Melalui surveilans ini diharapkan dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.
“Saat ini sedang dilakukan surveilans epidemiology. Langkah ini dilakukan dengan Dinkes DIY, Dinkes Kabupaten/ kota dan puskesmas di wilayah DIY,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Hadapi Fenomena Sell in May, Ini Rekomendasi Saham-saham Potensial dari Analis
- KA Banyubiru Diminati Pekerja dan Wisatawan, Cek Jadwal Perjalanannya Hari Ini
- Prakiraan Cuaca Sragen Hari Ini Jumat 3 Mei 2024 Full Berawan, Lur
- Nobar Timnas Vs Irak di Alun-alun Sragen Jadi Berkah bagi Sosok Ultraman Ini
Berita Pilihan
Advertisement
Gabung Afsel, Turki Ajukan Kejahatan Genosida Israel ke Mahkamah International
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Kamis 2 Mei 2024
- Daftar Lokasi Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Jogja dan Sekitarnya, Gratis!
- Peringati hari Kesiapsiagaan 2024, Kementerian Kominfo Dorong Masyarakat Siap untuk Selamat
- Soal Penjabat Kepala Daerah yang Berencana Maju di Pilkada 2024, Sultan Bilang Begini
- Sultan Minta Lalu Lintas Penerbangan Bandara YIA Ditambah, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement