Advertisement
Anak Demam Disarankan Ditangani dengan Obat Tradisional
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Harian Jogja menggelar talkshow bertajuk Kasus Gagal Ginjal Akut: Waspada Memilih Obat untuk Buah Hati yang disiarkan melalui Youtube Harian Jogja, Senin (24/10/2022). Talkshow ini untuk merespons maraknya gagal ginjal akut pada anak di DIY akhir-akhir ini.
Dekan Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan, Iis Wahyuningsih, mengatakan kandungan etilen glikol dan dietilen glikol tidak digunakan pada formulasi obat, tetapi dimungkinkan ada karena keduanya merupakan impurity pada empat senyawa kimia propilen glikol, sorbitol, gliserol, dan polietilen glikol, yang biasanya dipakai untuk peningkat kelarutan.
Advertisement
“Di sini diperlukan senyawa tambahan untuk meningkatkan kelarutan tadi, ada beberapa pilihan di antara empat senyawa tadi. Seperti yang kita ketahui, produk industri farmasi sudah mengikuti analisis yang sangat ketat, untuk bahan awalnya atau sebagai bahan tambahan etilen glikol dan dietilen glikol tidak bisa dinolkan," kata Iis.
Iis menambahkan etilen glikol dan dietilen glikol tidak diperbolehkan ditambahkan pada formula obat, namun keduanya terpaksa ada sebagai tambahan untuk membantu kelarutan obat yang tidak larut, atau sebagai pembasah, atau pemanis untuk sediaan cair yang lain.
Iis mengatakan formula obat yang sudah ditetapkan industri untuk mendapatkan nomor izin edar harus disampaikan ke BPOM. BPOM akan melakukan verifikasi ke industri tersebut, pergantian konsentrasi atau penggantian bahan tambahan harus melakukan verifikasi dari BPOM, industri juga harus melakukan self assessment. Bahan tambahan apalagi bahan aktif, memang harus didaftarkan kembali.
"Masyarakat dapat menggunakan kembali obat yang tidak mengandung empat pelarut sebagaimana keterangan dari BPOM," kata Iis.
Selain itu, Iis juga menyarankan masyarakat dapat mencegah dan sebagai langkah awal bagi anak yang demam dapat dikompres, dan menggunakan obat tradisional. Kalau 2-3 hari tidak sembuh, dapat ke dokter untuk penanganan lanjutnya.
Wakil Ketua IV Tim Penggerak PKK Kota Jogja Yudiria Amelia mengatakan dengan kasus ini kita melakukan penekanan lagi ke masyarakat khususnya ibu rumah tangga, apabila anak sakit tidak memberikan obat secara bebas, "Bawalah anak ke tenaga kesehatan. Kita lebih baik menyerahkan ke ahlinya, sehingga penanganannya seharusnya," kata Yudiria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Syahdu! Makan Malam Pemimpin Negara di World Water Forum Bali Diiringi Lantunan Sape
Advertisement
Rekomendasi Menikmati Sendratari dan Pertunjukan Wayang di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Minggu 19 Mei 2024
- Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jogja Bulan Mei 2024
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Minggu 19 Mei 2024: DIY Cerah Berawan
- Panduan Jalur Trans Jogja, Melewati Kampus, Malioboro, Terminal Giwangan hingga Prambanan
- IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di Sleman
Advertisement
Advertisement