Advertisement
Sekolah Vokasi UGM Tutup 15 Prodi D3, Gantikan dengan Prodi Sarjana Terapan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) menutup sebanyak 15 prodi D3. Prodi tersebut dialihkan menjadi Prodi Sarjana Terapan atau D4.
“Tahun 2022, Sekolah Vokasi UGM sudah memproses penutupan Prodi D3. Sebanyak 15 prodi telah ditutup dan telah disahkan oleh Senat Akademik. Saat ini terdapat 11 mahasiswa yang masih aktif di D3. Sedangkan jumlah mahasiswa aktif sarjana terapan atau D4 berjumlah 5.231 mahasiswa,” kata Dekan Sekolah Vokasi SV UGM, Agus Maryono dikutip dari keterangan di laman UGM, Sabtu (29/10/2022).
Advertisement
Agus menerangkan penutupan tersebut sebagai bagian dari upaya SV UGM sejak tahun 2019 untuk membuka Prodi Sarjana Terapan yang hingga tahun ini terdapat 21 prodi yang sudah terakreditasi. Pembukaan prodi sarjana terapan ini diharapkan nantinya SV UGM memiliki keunggulan pada bidang ilmu terapan, kompeten dan memiliki keterampilan yang siap kerja.
Dari sisi lulusan sarjana terapan, hasil tracer study yang dilakukan oleh SV UGM selama tiga tahun terakhir menunjukkan semakin banyak alumni yang berwirausaha dan bekerja seiring dengan pembentukan prodi D4 dan penutupan prodi D3.
“Jumlah alumni yang melanjutkan studi juga berangsur menurun,” katanya.
Agus menyebutkan pada tahun 2022 ini, jumlah alumni yang mencari kerja hanya tersisa 8,15%. Adapun masa tunggu untuk mendapatkan pekerjaan pertama bagi lulusan SV UGM juga berangsur menurun.
“Rata-rata masa tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan hanya 4 bulan,” katanya.
Berdasarkan hasil tracer study ini, Agus menegaskan bahwa alumni SV UGM semakin cepat terserap di dunia kerja meskipun rata-rata mendapatkan kerja masih dalam waktu empat bulan. Namun, masa tunggu lulusan didominasi pada satu bulan pertama sudah mendapatkan pekerjaan.
Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ova Emilia mengatakan lulusan SV UGM diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang profesional dalam mendukung pembangunan bangsa. Menurut dia, era globalisasi dengan kemajuan teknologi telah membuka peluang kerja baru, namun juga meningkatkan persaingan kerja lebih kompetitif dengan kualifikasi sdm dan dengan daya saing yang tinggi.
Ia melanjutkan, bangsa Indonesia akan menghadapi tantangan adanya bonus demografi pada tahun 2030-2040 sehingga jumlah sumber daya manusia yang didominasi usia produktif tersebut harus dikelola oleh negara untuk disiapkan mampu bekerja dan berwirausaha.
”Sekolah Vokasi sangat berperan besar. UGM sendiri berkomitmen untuk menyiapkan SDM berkualitas serta memiliki strategi yang optimal untuk menyiapkan lulusan yang unggul dan terampil dalam bidangnya dengan nilai tawar yang tinggi di tingkat persaingan global,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
LPS Gandeng DepositoBPR by Komunal Gelar Edukasi Finansial Untuk Karyawannya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Aldika Rasakan Langsung Berbagai Manfaat Program JKN
- Info Stok Hari Ini dan Jadwal Donor Darah di DIY Besok 4 Mei 2024
- Unik! Nangka Muda Masuk 5 Besar Penyumbang Inflasi Tertinggi di Kota Jogja
- President IMA: Para Pemasar Harus Berlari Kencang untuk Memenangkan Persaingan
- Jogja Fashion Week Akan Digelar 22-25 Agustus 2024, Diikuti Ratusan Desainer
Advertisement
Advertisement