Advertisement
Kadus di Sleman Akui Potong Uang Bansos dan Siap Mundur, Begini Kata Bupati
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN — Dugaan pemotongan bantuan sosial (bansos) sebesar Rp50.000 kepada warga terjadi di Kapanewon Seyegan, Sleman. Terduga pelaku adalah P, kepala salah satu dusun di kapanewon tersebut. Kini yang bersangkutan telah mengembalikan uang tersebut dan meminta maaf.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengaku akan melihat terlebih dulu dugaan kasus tersebut lantaran sejauh ini, sifatnya baru laporan. Nanti ada pendampingan dari inspektorat untuk membuktikan benar atau tidaknya.
Advertisement
"Ini kami lihat dulu kan baru laporan belum tahu. Makanya nanti ada pendampingan dari Inspektorat," ucap Kustini ditemui di kantornya, Rabu (7/12/2022).
Menurutnya jika benar ditemukan pelanggaran maka akan ditindak sesuai dengan aturan. "Kalau memang melanggar ya sesuai dengan aturan," ucap dia.
BACA JUGA: Pemkab Sleman Masih Tunggu Transfer Bantuan PMK Tahap Dua Dari Kementan
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sleman, Eko Suhargono mengatakan pemotongan uang Bansos di Seyegan saat ini sudah dikembalikan kepada warga. Berdasarkan aturan, warga harusnya menerima bansos sesuai dengan besaran yang telah ditentukan tanpa ada potongan.
"Kalau itu kan sebenarnya enggak motong tetapi dia Whatsapp-an untuk memberikan uang. Enggak boleh, jadi harus diterima utuh. Dia kan sudah dibayar, kepala dusun sudah digaji," paparnya.
Diakui Eko, kasus tersebut kini sudah diselesaikan. Pengembalian sudah dilakukan menggunakan kuitansi. Eko menegaskan pelayan masyarakat tidak boleh memotong bansos karena dia sudah dibayar. "Orang kan tertarik, tidak apa-apa dapat bantuan, dianggap uang itu uang free," kata Eko.
Kepala dusun berinisial P tersebut menyampaikan uang hasil penyunatan bansos itu telah dikembalikan dan belum sempat ia pakai. Dia pun mengaku salah dan dengan berbesar hati mengundurkan diri.
Selama menjabat sebagai kepala dusun sejak 1991, kata P, layanan kepada masyarakat dilakukan dengan baik dan sepenuh hati. Dia belum pernah memotong setiap bantuan yang warganya dapat. Dia mengaku salah meski warga datang ke rumahnya memberikan Rp50.000 dengan sukarela.
"Uang sudah dikembalikan semua. Belum dipakai [uangnya]. Saya sudah mengakui, salah. Dan sudah legowo [mundur]," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Siap Tantang Petahana, Ipong Muchlissoni Bakal Maju Pilbup Ponorogo 2024
- Lukisan Sujiwo Tejo Dibeli SYL Rp200 Juta, Uangnya Pinjam Vendor Kementan
- Mengenal Si Olen, Maskot Pilkada Klaten yang Diluncurkan di Konser Guyon Waton
- Timnas Wanita U-17 Indonesia Babak Belur Dihajar Filipina 6-1 di Gianyar Bali
Berita Pilihan
Advertisement
Muhadjir Sebut Jokowi Perintahkan Para Menteri untuk Bangun Rest Area Lebih Banyak
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Manfaatkan Sampah Rumah Tangga, Kelurahan Cokrodiningratan Latih Warga Bikin Kompos dengan Biopori
- Pemda Ajak Kadin DIY Menekan Kemiskinan Ekstrem
- Cara Membeli Tiket Kereta Bandara YIA, Biaya Hanya Rp20.000
- Berikut Jadwal Lengkap KA Prameks Jogja Kutoarjo Selama Mei 2024
- Jadwal Keberangkatan Bus Damri untuk Jogja dan Sekitarnya, Cek di Sini
Advertisement
Advertisement