Advertisement

Respons Aduan, ORI DIY Terus Memantau Proses Perpindahan Pedagang Pasar Godean

Anisatul Umah
Kamis, 05 Januari 2023 - 03:27 WIB
Budi Cahyana
Respons Aduan, ORI DIY Terus Memantau Proses Perpindahan Pedagang Pasar Godean Pasar Godean, Sleman, Jumat (18/11/2022). - Harian Jogja/Anisatul Umah

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DIY memantau perpindahan pedagang Pasar Godean ke lokasi transit. Pemantauan ini dilakukan setelah ORI DIY menerima aduan pedagang Pasar Godean beberapa waktu lalu.

Kepala Pemeriksaan Laporan ORI DIY Jaka Susila Wahyuana mengatakan pemantauan dilakukan pada pekan lalu. "Sudah monitoring ke Pasar Godean setelah pertemuan," ucapnya, Rabu (4/1/2023).

Advertisement

Jaka menjelaskan tempat berjualan di lokasi transit belum cukup ideal. Namun saat ini belum ada opsi lain sehingga mau tidak mau pedagang menempati lokasi transit tersebut. "Waktu pindah masih mengikuti jadwal dinas, meskipun kemudian muncul kesan diburu-buru agar pedagang bisa atau mau pindah segera," kata Jaka.

BACA JUGA: Pukat UGM Minta Polisi Perdalam Motif Maling Laptop Jaksa KPK yang Buang Hasil Curiannya

Setelah berpindah ke lokasi transit, menurutnya pedagang akan mencoba berkomunikasi agar tidak dipindah lagi. Ada tiga lokasi transit bagi pedagang yakni di Sidokarto, Kuliner Belut, dan Pasar Hobbies.

Pedagang mengharapkan agar bisa lebih lama menempati lokasi di Sidokarto yang merupakan tanah kas desa. Akan tetapi hal tersebut harus dibicarakan dengan Pemkab Sleman dan Pemerintah Kalurahan Godean.

"Pasar Hobbies dan Pasar Belut relatif layak sebagai tempat relokasi."

Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman Tina Hastani mengatakan jawatannya bertemu dengan Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APSI) dan menyelesaikan persalan secara langsung di kantor ORI DIY. Tina menyebut aduan pedagang ke ORI DIY akibat miskomunikasi. Disperindag, kata Tina, sudah bersiap dan melakukan yang terbaik bagi pedagang.

"Tapi mungkin ada informasi yang terputus atau belum sampai. Tapi setelah kami jelaskan, semua bisa memaklumi karena ini bukan pilihan. Kalau enggak pindah, enggak jadi dibangun," kata Tina. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat

News
| Sabtu, 27 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement