Advertisement
Kawasan Industri Semin Gunungkidul, Jalan Banyak yang Rusak dan Sempat Jadi Tempat Buang Korban Begal
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Jalan di Kawasan Industri Semin di Gunungkidul akan diperbaiki karena rusak. Daerah tersebut dahulu sempat menjadi tempat membuang korban begal.
Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul memastikan perbaikan jalan di kawasan peruntukan industri di Dusun Bangunsari, Candirejo, Semin, dilanjutkan tahun ini. Total pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp1,5 miliar.
Advertisement
Kepala Bidang Bina Marga, DPUPRKP Gunungkidul, Wadiyana mengatakan perbaikan jalan di Kawasan Industri Semin adalah salah satu program prioritas Bupati Sunaryanta. Upaya perbaikan sudah mulai dilaksanakan di tahun ini.
BACA JUGA: Kronologi Perempuan Tersesat Dinihari di Hutan Gunungkidul Gara-gara Google Maps
Meski demikian, ia mengakui belum semua ruas bisa diperbaiki karena keterbatasan anggaran Pemkab Gunungkidul. Tahun lalu perbaikan jalan sepanjang 500 meter menelan biaya Rp1,49 miliar.
“Akan dilanjutkan lagi tahun ini dengan pagu Rp1,5 miliar. Panjang ruas yang diperbaiki hampir sama dengan di 2022,” kata Wadiyana, Senin (23/1/2023).
Total ruas jalan kabupaten yang menghubungkan Dusun Bangunsari, Candirejo dengan Dusun Tobong, Sambirejo, Ngawen sepanjang 3,6 kilometer. Hampir seluruh ruas rusak dan membutuhkan perbaikan. Wadiyana menambahkan, proses perbaikan masih dalam perencanaan. Pengerjaan harus melalui mekanisme lelang di Badan Layanan Pengadaan Pemkab Gunungkidul.
“Masih proses. Yang jelas, spesifikasi pengerjaan sama dengan tahun lalu, yakni menggunakan metode cor beton FS45,” katanya.
Salah seorang warga Candirejo, Semin, Sunarto mengatakan, sebagian jalan di Kawasan Industri Semin sudah bagus karena diperbaiki tahun lalu. Namun, perbaikan belum menyasar ke seluruh ruas yang rusak.
BACA JUGA: Fasilitasi Anak Muda Berkegiatan, Baturetno Bangun Lapangan Senilai 350 Juta
“Harapannya bisa diperbaiki semua,” katanya.
Menurut Sunarto, di daerah tersebut sudah ada pabrik sarung tangan yang beroperasi. Keberadaan pabrik sudah mulai memberikan dampak terhadap perekonomian. Hal ini terlihat banyak warung makan yang berdiri di sekitaran pabrik untuk melayani para karyawan. Selain itu, juga ada yang membuka usaha penitipan kendaraan di lokasi tersebut.
“Dahulu sepi, bahkan sempat jadi tempat pembuangan orang yang menjadi korban begal. Tapi, sekarang sudah mulai ramai dan harapannya dengan jalan rusak diperbaiki maka akan lebih baik lagi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kemenko Perekonomian: Ada Plafon Rp107 Miliar untuk Beli Alsintan
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Jurnalis dan Pegiat Media Jogja Tolak RUU Penyiaran
- Pemkot Jogja Luncurkan Sekolah Perempuan Penyintas Kekerasan
- Hari Bakti Dokter Indonesia, IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sleman
- Puluhan Pewarta Berlaga di Turnamen Billiar Piala Wabup Sleman 2024 di 911 SCH, Ini Para Juaranya
- Produk Turunan Sawit UMKM Jogja Dipamerkan di Acara Indonesia Plantation Watch 2024
Advertisement
Advertisement