Advertisement
Rehab Enam Ruas Jalan, Pemkab Kulonprogo Siapkan Rp30,4 Miliar, Ini Detail Lokasinya
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo menyiapkan dana Rp30,4 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk membangun enam ruas jalan di Kulonprogo tahun ini.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo, Agustinus Nurcahyo Budi Wibowo mengatakan bahwa jawatannya memiliki program pembangunan dan pemeliharaan jalan.
Advertisement
“Ada beberapa sumber dana yang kami pakai. Seperti DAK yang kami dapat akan digunakan untuk membangun enam ruas jalan di Kabupaten Kulonprogo,” kata Nurcahyo ditemui di kantornya pada Jumat (10/2/2023).
Nurcahyo mengatakan per paket untuk tiap ruas jalan yang akan dibangun memiliki pagu anggaran yang berbeda-beda. Seperti Jalan Boro–Gerbosari yang memiliki pagu anggaran hingga Rp15,8 miliar. “Jalan Boro–Gerbosari itu memiliki panjang 8,95 kilometer dengan satu paket yang memiliki pagu anggaran Rp15,8 miliar,” katanya.
BACA JUGA: Jalan Rusak Akibat Proyek Tol Jogja, Begini Solusi dari Pemkab Sleman
Paket pekerjaan jalan lain dengan DAK yaitu Boro–Kepiton yang memiliki panjang 2,05 kilometer dengan pagu anggaran mencapai Rp1 miliar. Lalu Jalan Kasatrian–Dusun Panjatan dengan panjang 6,0 kilometer mendapat alokasi anggaran Rp2 miliar.
Tiga ruas jalan sisanya yaitu Jalan Glagah–Pantai Congot dengan panjang 6,3 kilometer memiliki pagu anggaran Rp4,3 miliar. Sedangkan Jalan Pasar Jombokan–Trukan Wetan yang memiliki panjang 1,4 kilometer mendapat pagu sebesar Rp5 miliar. Sementara Sp Demen–Girigondo mendapat alokasi pagu Rp2,3 miliar dengan panjang jalan 2,8 kilometer. “Tematik DAK itu kan penunjang kawasan wisata Pantai Glagah. Jadi prioritas pembangunan jalan itu adalah yang menuju kawasan wisata seperti di Pantai Glagah itu,” ucapnya.
Dia mengatakan pembangunan ruas-ruas jalan penunjang menuju kawasan wisata penting utamanya untuk mendongkrak perokonomian masyarakat. Menurutnya, pariwisata menjadi sektor yang sangat potensial untuk mengerek ekonomi. “Arahnya tetap ke sana [pembangunan jalan menuju kawasan pariwisata]. Tetapi bukan berarti kami menganaktirikan sektor pertanian atau perkebunan. Saling mengisi lah,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Balas Serangan Roket Hamas yang Tewaskan 3 Tentara, Israel Bombardir Rafah
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- DPRD Kota Jogja Dorong Pemkot Rampungkan TPS 3R Sesuai Target
- Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CASN Tahun Ini
- Rayakan Kemenangan Prabowo-Gibran, Ormas Rejo Semut Ireng Gelar Grebeg Tumpeng
- Berikut Jadwal Lengkap Keberangkatan Jemaah Haji DIY, Kloter 47 Berangkat 24 Mei
- Bawaslu Antisipasi Kerawanan Tahapan Pilkada Kota Jogja 2024
Advertisement
Advertisement