Advertisement
Warga Jogja Paling Panjang Umur se-Indonesia, Tren Harapan Hidup Diyakini Terus Membaik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA– Data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebut 10 tahun terakhir umur harapan hidup masyarakat Jogja meningkat. Bahkan pada 2021 DIY menempati peringkat pertama umur harapan hidup nasional, diatas Kalimantan Timur, dan Jawa Tengah.
Tren positif umur harapan hidup DIY tercatat dari 2010 di angka 74,17 tahun, lalu pada 2021 mencapai 75,04 tahun. Data terbaru pada 2022 tengah disusun Dinkes DIY, mereka optimis tren tersebut terus meningkat.
Advertisement
Kabupaten paling tinggi angka umur harapan hidup pada 2021 adalah Kulonprogo dengan nilai 75,27, lalu Selman dengan 74,92, selanjutnya Jogja nilainya 74,76, kemudian Gunungkidul dengan Gunungkidul nilainya 74,19, terakhir Bantul dengan nilai 73,89 tahun.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes DIY Endang Pamungkassiwi menjelaskan umur harapan hidup menunjukan kondisi kesehatan masyarakat usia rentan. “Artinya masyarakat usia rentan ini kualitas hidupnya baik kalau semakin tinggi angka umur harapan hidupnya,” jelasnya, Senin (13/3/2023).
Endang menyebut ada banyak indikator untuk menentukan angka umur harapan hidup. “Dari angka kematian ibu, angka kematian bayi, stunting, sampai penanganan penyakit Tuberkulosis, dan semuanya alhamdulilah menunjukan tren positif,” katanya.
Stunting atau kekurangan gizi kronis di DIY, jelas Endang, terus membaik kondisinya dari 17,3% pada 2021 jadi 16,4% pada 2022. “Begitu juga penanganan Tuberkulosis yang semakin baik karena banyak yang sudah sembuh, jadi untuk ini memang kami gencarkan deteksi agar penangananya dilakukan cepat,” terangnya.
BACA JUGA: Suhu Panas Menyengat Tak Hanya di Jogja, Menyebar hingga Cilacap dan Purwokerto
Kematian pada ibu yang hamil hingga nifas, lanjut Endang, juga terus menurun. “Pada 2021 memang angkanya melambung tinggi sebanyak 131 padahal biasanya dibawa 50. Tapi itu ternyata karena Covid-19 saat varian delta merajalela. Sekarang 2022 kemarin angkanya kembali turun hanya 43 kematian ibu, sebelumnya 2020 hanya 40, lalu 2019 itu malah cuma 36. Artinya kematian ibu di DIY ini masih dibawah nasional yaitu 50 kematian ibu,” ujarnya.
Angka umur harapan hidup, sambung Endang, juga menggambarkan kondisi kualitas hidup masyarakat DIY. “Angkanya kan bagus artinya terutama kesehatan masyarakat kualitasnya baik,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Boston Celtics Kalahkan Cleveland Cavaliers di Semifinal NBA Wilayah Timur
- Penerbangan Carter Umrah Masih Dimungkinkan Dibuka di Bandara Adi Soemarmo Solo
- Pemkot Solo Gelar Nobar Timnas vs Guinea, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jensud
- Dico dan Raffi Ahmad Foto Bareng Munculkan Spekulasi, Ini Respons Golkar Jateng
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Operasional KRL Jogja Solo Ditambah Jadi 30 Perjalanan
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: Dispar dan DPRD DIY Gelar Pelatihan Kuliner di Kampung Wisata Purbayan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Rabu 8 Mei 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Sultan Jogja Optimistis Persoalan Sampah di DIY Akan Segera Berakhir
- Persoalan Sampah Dikhawatirkan Berdampak ke Citra Pariwisata Jogja
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Rabu 8 Mei 2024: DIY Panas Terik!
Advertisement
Advertisement