Advertisement
Kadin Bakal Dilibatkan untuk Pengentasan Kemiskinan di Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul memastikan upaya pengentasan kemiskinan bakal dilaksanakan secara lintas sektoral. Salah satunya akan menggandeng Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).
Kepala Bidang Pemerintahan Sosial dan Budaya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul, Ajie Saksono mengatakan, upaya pengentasan kemiskinan tidak bisa dilakukan oleh pemkab sendirian. Pasalnya, didalam pelaksanaan juga melibatkan Pemerintah Pusat maupun provinsi.
Advertisement
Selain itu, untuk penentrasi program pengentasan juga melibatkan pihak swasta. Salah satunya dengan menggandeng KADIN agar membantu dalam memberikan program agar masyarakat lebih berdaya sehingga roda perekonomian bisa meningkat.
BACA JUGA : Waduh, Persentase Penduduk Miskin di DIY Lampaui Angka
“Sudah ada rencana kerja sama untuk pengentasan kemiskinan di Gunungkidul,” kata Ajie, Senin (13/3/2023).
Dia menjelaskan, skema kerja sama dilakukan dengan pelatihan vokasi. Diharapkan nantinya juga ada pemberdayaan melalui UMKM dengan mendapatkan pendampingan dari pengusaha yang tergabung di KADIN.
“Khususnya diberikan manajemen tentang wirausaha dan pemasaran. Kalau memungkinkan juga ada bantuan untuk akses permodalan dalam pengembangan usaha,” ungkapnya.
Ajie optimistis kerja sama ini tidak akan tumpang tinding dengan program yang dimiliki pemkab. Pasalnya, didalam pelaksanaan ada pengelompokan sasaran yang akan diberdayakan.
Sebagai contoh, untuk bantuan sosial yang ditangani pemerintah akan difokuskan ke kelompok desil satu atau warga miskin yang sudah tidak bisa diberdayakan lagi seperti lansia dan difabel. Adapun kelompok diluar desil satu akan diarahkan mendapatkan pemberdayaan yang dikerjasamakan dengan KADIN.
BACA JUGA : Kemiskinan DIY Tertinggi di Jawa, Sultan: Ukurannya Tidak Adil
“Jadi ada porsi masing-masing sehingga jangkauan bisa lebih luas dan hasilnya bisa maksimal,” katanya.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, berkat penetrasi program yang dilakukan di 2022, tingkat kemiskinan bisa kembali diturunkan. Di 2021 jumlahnya mencapai 18,69%, tapi tahun lalu bisa turun menjadi 15,86%.
“Gunungkidul turunnya hampir 2% sehingga patut diapersiasi. Upaya penurunan akan terus dilakukan secara berkelanjutan,” kata Sunaryanta.
Menurut dia, masih banyak tugas yang harus dilakukan karena untuk mencapai target kemiskinan di bawah 10% membutuhkan kerja keras. Sunaryanta pun mengaku realistis dalam pelaksanaannya karena terpenting angkanya bisa terus diturunkan.
“Rata-rata setiap tahunnya hanya 1%. Ini hampir mencapai 2% sudah luar biasa. Yang jelas, pemkab terus berupaya dalam program penanggulangan kemiskinan,” kata pensiunan TNI ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Senator AS Ancam Sanksi Keras Jika Mahkamah Internasional Jatuhkan Perintah untuk Menangkap PM Israel
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- PPDB DIY 2024: Ini Jadwal ASPD Siswa Luar Daerah Akan Mendaftar SMA/SMK di Jogja
- Bersih-Bersih TPA Piyungan Butuh Waktu hingga Tiga Bulan
- Viral Pesepakbola Radja Nainggolan Naik Becak Keliling Kota Jogja
- 10 Kelurahan di Jogja Jadi Sasaran Skrining TBC
- Konsultasi Jalur Perseorangan Pilkada 2024, Satu Orang Mendatangi KPU Kota Jogja
Advertisement
Advertisement