Advertisement
Bantul Uji Coba Puluhan Alat Peringatan Dini Tsunami dari Kretek Sampai Srandakan
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul menguji coba integrasi alat sistem peringatan dini tsunami milik Pemkab Bantul dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) guna memudahkan perawatan dan pemeliharaan alat. Proses uji coba berlangsung dengan optimal dan alat berfungsi dengan baik.
"Biasanya kami uji coba sendiri-sendiri, tetapi kemarin kami integrasikan, jadi serentak prosesnya," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah, Senin (27/3/2023).
Advertisement
Aka menjelaskan ada 29 alat sistem peringatan dini tsunami yang diletakkan di sepanjang Kretek sampai Srandakan. Sebanyak 28 alat merupakan milik Pemkab Bantul dan satunya lagi milik BMKG. Biasanya uji coba yang dilaksanakan rutin pada tanggal 26 setiap bulan itu dilakukan sendiri-sendiri lantaran sistem kerja alat yang berbeda.
"Tapi kemarin kami melakukan serentak. Artinya alat dari BMKG menyesuaikan dengan alat milik Pemkab Bantul," ungkapnya.
Menurutnya, sistem peringatan dini tsunami kepunyaan BMKG dioperasionalkan dengan sinyal satelit. Alat akan otomatis berfungsi setelah adanya gempa yang berpotensi tsunami dengan mengeluarkan suara maupun sirene. Peringatan tersebut juga tersambung dengan sound system sejumlah fasilitas publik dan masjid.
BACA JUGA: Pemodelan BMKG: Gelombang Tsunami di Bantul Bisa Setinggi 20 Meter dan Sejauh 7,4 Kilometer
"Uji coba ini juga menjadi edukasi bagi masyarakat supaya tahu suara atau bunyi sirene sistem peringatan dini tsunami karena bunyi serenenya khusus," ujar dia.
Uji coba alat sistem peringatan dini tsunami tersebut sudah dilakukan rutin setiap bulan sejak 2008 lalu sampai dengan sekarang. Sirene akan dibuktikan setiap tanggal 26, kecuali pada Mei. Pada bulan itu, sirene dibunyikan pada tanggal 27 sebagai peringatan dan refleksi bencana gempa bumi Bantul.
"Kami harapkan masyarakat semakin sadar dan upaya mitigasi terhadap bencana alam semakin kuat di masyarakat terutama di zona rawan," ujar Aka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gunung Ibu Pulau Halmahera Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 3,5 Kilometer
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Bandara YIA Sabtu 27 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal Pemadaman Listrik Sabtu 27 April 2024, Cek Lokasinya!
- Catat! Ini Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jogja Sabtu 27 April 2024
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Sabtu 27 April 2024
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Sabtu 27 April 2024: Hujan Sedang di Siang Hari
Advertisement
Advertisement