Advertisement

Sultan Pertimbangkan Tanah SG Digunakan untuk Pembangunan Rumah Murah

Stefani Yulindriani Ria S. R
Jum'at, 07 April 2023 - 07:57 WIB
Sunartono
Sultan Pertimbangkan Tanah SG Digunakan untuk Pembangunan Rumah Murah Gubernur DIY Sri Sultan HB X - Stefani Yulindriani

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Gubernur DIY yang juga Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X mempertimbangkan kemungkinan tanah Sutan Grond (SG) digunakan untuk pembangunan rumah bagi warga miskin.

Pertimbangan itu menyusul harga tanah di Jogja yang terus meroket secara signifikan. Ditanya terkait kemungkinan SG dapat digunakan untuk pembangunan perumahan atau rusunawa murah bagi warga miskin, Sultan pun mengaku dimungkinkan. 

Advertisement

BACA JUGA : Harga Tanah di Sekitar JJLS Bantul Melonjak

“Asalkan yang punya bisa, enggak ada masalah [menggunakan tanah SG],” ucapnya, Kamis (6/4/2023).

Sultan pun mengaku sedang memikirkan sejumlah pertimbangan terkait rencana hunian murah bagi warga miskin tersebut.

“Sedang kami upayakan [hunian bagi warga miskin], tetapi apakah bisa satu tempat untuk orang yang misalnya, satu kamar ditinggali bisa orang tiga. Kalau sebulan itu Rp300.000 atau Rp400.000, tapi dibagi tiga pemukiman apakah visible?”

HB X pun mengaku tak ingin memberatkan masyarakat DIY dengan biaya yang tinggi.  “Soalnya kalau satu rumah sudah Rp400.000, kita disini kalau nyewa kos kan mahal, kan bisa sudah 40% sendiri dari penghasilan,” katanya. 

, Sri Sultan HB X mengaku prihatin dengan tingginya harga rumah di DIY. Menurutnya tingginya harga rumah tersebut disebabkan adanya alih fungsi lahan. 

“Kami pun sebetulnya juga sedih, setiap tahun antara 200-200 hektar jadi pemukiman, jalan, tidak hanya rumah, tapi juga dari [jadi] fasilitas yang lain maupun juga, per tahun. Kita lama-lama hidupnya mepet laut selatan sama mepet Merapi,” kata Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kamis (6/4/2023). 

BACA JUGA : Wow! Harga Tanah di Sekitar JJLS Gunungkidul Sudah Naik

Selain itu, menurut Sultan pembeli tanah dari luar DIY yang sanggup membayar harga jual tersebut juga menjadi salah satu penyebab semakin tinggi harga tanah di DIY. 

“Temen-temen [pembeli tanah dari] Jakarta kalau beli tanah ora ngeyang e [tidak menawar], ya makin tinggi [harga tanah]. Orang luar Jogja bisa beli, orang Jogja-nya enggak punya rumah,” ucapnya. 

Sri Sultan HB X menilai meski masyarakat Jogja kesulitan untuk membeli rumah, namun menurutnya karakteristik masyarakatnya termasuk guyub. 

“Masyarakat kita kan guyub, dalam arti biarkan itu rumah waris, kalau punya anak tiga, keluarga berada disitu semua kan bisa. Masyarakat kita ini kan tidak pernah kita punya kakak beradik menempati di [tanah] waris ini hakku, kamu adik saya keluar dari sini, kan enggak gitu,” ucapnya. 

Sehingga meskipun tinggal di rumah warisan, yang ditinggali lebih dari satu keluarga inti, tidak menjadi persoalan. “Hanya kebetulan kita tahu itu bisa, sehingga satu rumah ditinggali tiga kepala keluarga yang sebetulnya ada hubungan saudara,” ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement