Advertisement

GKR Hemas: Perempuan Jogja, Cerdas dan Berkarakter Pancasila

Stefani Yulindriani Ria S. R
Selasa, 18 April 2023 - 01:27 WIB
Abdul Hamied Razak
GKR Hemas: Perempuan Jogja, Cerdas dan Berkarakter Pancasila Anggota MPR RI GKR Hemas dihadapan 200 peserta kegiatan Sosialisasi Pancasila di Pendopo Wiyoto Projo, DIY, Senin (17/4 - 2023). Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY menjadi satu-satunya provinsi yang mendapatkan penghargaan Predikat Daerah Ramah Perempuan dan Layak Anak (DRPLA) tahun 2022 lalu. Penghargaan yang diterima menunjukkan di DIY peningkatan kualitas hidup, pemberdayaan, dan perlindungan hak perempuan sangat diperhatikan. 
Anggota MPR RI GKR Hemas mengatakan kecerdasan perempuan adalah faktor utama dalam usaha meningkatkan pemahaman dan penerapan Pancasila. Kalangan perempuan menjadi aktor utama dalam pembentukan karakter anak, termasuk dalam kesadaran beragama. Seorang Ibu, katanya, akan menentukan apakah nanti anaknya akan menjadi toleran atau radikal. 
"Perempuanlah yang mengajarkan sikap dasar dari semua manusia, dan dengan kecerdasan alami yang dimiliki, maka tidak sulit bagi perempuan untuk menularkan pemahaman Pancasila kepada orang lain," kata Hemas di depan 200 peserta kegiatan Sosialisasi Pancasila di Pendopo Wiyoto Projo, DIY, Senin (17/4/2023).
Sosok ibu, lanjutnya, yang akan mengajarkan tentang adanya kesamaan posisi semua manusia. Tidak ada perbedaan gender, perbedaan ras, perbedaan suku, perbedaan jabatan orang tua, perbedaan kekayaan, dan perbedaan status sosial ketika individu harus berurusan dengan Hukum dan HAM.
"Untuk itulah seorang ibu perlu mengajarkan pentingnya kerja sama kepada anak-anaknya. Inilah yang akan menjadi sifat dasar gotong royong dan selanjutnya akan menumbuhkan rasa persatuan sebagai sesama anak bangsa," katanya.
Jogja, lanjut Hemas, mendukung upaya dalam melestarikan dan meningkatkan kecintaan masyarakat kepada kebudayaan Indonesia. Di Jogja, berbagai tradisi adat di seluruh Nusantara mengemuka kembali, dan cagar budaya di seluruh pelosok Indonesia kembali dipugar. 
"Kelestarian ini juga terjadi dalam mengaplikasikan Pancasila. Dengan semangat perempuan menjadi contoh utama, bagaimana dukungan perempuan terhadap sila-sila dalam Pancasila," kata Hemas.
Dia berharap, seluruh anak bangsa untuk terus mempraktikkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Generasi muda dan perempuan harus bisa menghadapi tantangan globalisasi khususnya bila bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan kebudayaan Indonesia. "Kami sangat percaya bahwa perempuan Indonesia adalah individu yang cerdas dan sangat bisa membawa perubahan untuk Indonesia yang lebih baik," katanya.
Dalam sesi tanya jawab, muncul usulan tentang perubahan undang-undang tentang peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan bangsa. Pertanyaan juga muncul mengenai peran perempuan terhadap beberapa peristiwa hukum yang berdampak besar bagi keadaan negara belakangan ini. 
Menjawab hal tersebut, Hemas mengatakan bahwa sudah banyak undang-undang yang berhasil disahkan terkait dengan perlindungan perempuan, termasuk Undang-Undang TPKS. Semuanya dilakukan dengan perjuangan yang “berdarah-darah”. Selanjutnya melihat peran perempuan dalam peristiwa hukum belakangan ini, Hemas berpendapat bahwa itu harus menjadi contoh. 
"Perempuan tidak boleh hanya menjadi pelaku pasif dalam bidang pekerjaan dan kreativitas. Perempuan harus selalu aktif dalam pekerjaan dan berbagai kegiatan sehingga akan menjadi perempuan yang berkarakter dan menghasilkan banyak prestasi yang bisa dibanggakan," ujar Hemas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kabar Duka: Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia

News
| Rabu, 24 April 2024, 08:14 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement