Advertisement

Optimalkan Sungai Bawah Tanah Ngobaran untuk Kebutuhan Air, Gunungkidul Butuh Rp45 Miliar

David Kurniawan
Selasa, 09 Mei 2023 - 18:12 WIB
Budi Cahyana
Optimalkan Sungai Bawah Tanah Ngobaran untuk Kebutuhan Air, Gunungkidul Butuh Rp45 Miliar Ilustrasi air bersih. Gunungkidul butuh biaya besar untuk mengambil air bersih dari sungai bawah tanah. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Gunungkidul membutuhkan dana sedikitnya Rp45 miliar untuk mengoptimalkan produksi air bersih dari Sungai Bawah Tanah Ngobaran di Kalurahan Kanigoro, Saptosari.

Direktur PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharto, mengatakan perusahaan daerah berupaya memperluas jaringan pelanggan. Sumber air di sungai bawah tanah akan dimanfaatkan agar pasokan ke pelanggan tidak terhambat.

Advertisement

Menurut dia, air bersih di Gunungkidul selama ini berasal dari Sungai Bawah Tanah Seropan di Kalurahan Gombang, Ponjong. Gunungkidul berusaha menambah sumber lain dengan peningkatan kapasitas produksi di Sungai Bawah Tanah Ngobaran.

“Sumber Seropan untuk memasok ke sisi timur dan utara Gunungkidul, sedangkan untuk sumber Ngobaran difokuskan ke sisi barat,” kata Toto, Selasa (9/5/2023).

BACA JUGA: Sudah Tercemar, Ini Bahaya Air Sumur Jogja Jika Dikonsumsi

Sesuai dengan kajian, produksi air di Ngobaran bakal ditingkatkan dari 40 liter per detik menjadi 140 liter per detik. “Jadi kami rencanakan ada tambahan 100 liter per detik,” ungkapnya.

Penambahan kapasitas produksi ini diharapkan bisa menambah pasokan air bersih bagi masyarakat di Kapanewon Saptosari, Panggang, Purwosari dan Paliyan. “Dengan adanya penambahan kapasitas produksi, maka pasokannya bisa lebih lancar lagi,” katanya.

Meski demikian, Toto menyatakan peningkatan produksi air di sungai bawah tanah Ngobaran masih sebatas rencana. Sebab, dana untuk proyek tersebut sangat besar dan Gunungkidul membutuhkan bantuan dari Pemerintah Pusat.

“Sudah dikaji dan untuk program ini butuh biaya sekitar Rp45 miliar. Permohonan bantuan sudah kami ajukan dan tinggal menunggu persetujuan dari Pemerintah Pusat,” katanya.

BACA JUGA: Kualitas Air Sungai di Sleman Lebihi Ambang Batas Baku Mutu

Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono, mengatakan di sisi selatan Gunungkidul masih ada warga yang kesulitan mendapatkan air bersih saat kemarau. Bantuan ke masyarakat terus dilakukan setiap tahunnya, tapi ia menegaskan program tersebut hanya sementara.

Pemkab sudah memiliki perencanaan jangka panjang berkaitan dengan layanan air bersih ke masyarakat. Salah satunya melalui program perluasan pelayanan di PDAM Tirta Handayani.

“Ada dorongan perluasan layanan di PDAM agar warga yang kesulitan air bersih bisa terlayani. Selain itu, untuk akses bersih juga memanfaatkan spamdes [sistem penyediaan air minum perdesaan] maupun spamdus [sistem penyediaan air minum perdusunan] di masyarakat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024

News
| Selasa, 30 April 2024, 17:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement