Advertisement
UGM Tambah Sumber Energi PLTS
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama PT Pertamina RNE terus mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di dalam kampus. Upaya UGM dan PT Pertamina RNE ini sebagai bentuk kolaborasi dalam mewujudkan Tridarma Perguruan Tinggi.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi UGM, Arief Setiawan Budi Nugroho, mengatakan konsumsi energi listrik gedung-gedung di UGM sangat besar. Tercatat dalam setahun konsumsi energi listrik di UGM mencapai 25,63 GWh atau rata-rata 2,1 GWh per bulan dan
Advertisement
Baru 1% konsumsi listrik ini dikontribusikan oleh energi terbarukan. “Ini artinya UGM juga menjadi penghasil emisi yang cukup besar karena sumber energi terbesar saat ini berasal dari grid PLN dengan bahan bakar utama fosil," ujarnya saat meresmikan PLTS di Fakultas Geografi UGM, Kamis (11/5/2023).
BACA JUGA: Ribuan Lowongan BUMN Dibuka di 120 Perusahaan, Cek Daftarnya Segera
PLTS ini merupakan hasil kerja sama antara UGM dan Pertamina RNE untuk ruang Siti Nurbaya, Gedung Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana (KLMB) Fakultas Geografi UGM. Dengan peresmian PLTS kali ini tentunya semakin menambah jumlah gedung di UGM yang terpasang panel surya.
Tercatat hingga kini sudah ada tujuh gedung di UGM menggunakan panel surya sebagai sumber energi listrik dengan total kapasitas sebesar 326,25 kilo watt peak (kWp). Dengan total 50 gedung di UGM, maka masih 43 gedung yang berpotensi untuk menggunakan PLTS sebagai sumber energi listrik.
“Jadi, kalau tujuh gedung tadi baru berkontribusi 1 persen maka dengan 43 gedung lainnya kira-kira enam kali lipatnya. Kita berharap kerja sama UGM dengan PT Pertamina RNE akan lebih erat dan terus bisa berkembang. Juga dalam riset-riset yang bisa dilakukan bersama sehingga dapat mewujudkan ketahanan energi untuk Indonesia yang dicita-citakan di 2060,” ungkapnya.
Direktur SDM & Penunjang Bisnis Pertamina RNE, Said Reza Pahlevy, menambahkan dalam mendukung percepatan transisi energi di Indonesia, Pertamina senantiasa berkolaborasi dengan berbagai pihak salah satunya dengan civitas akademika Universitas Gadjah Mada.
PLTS di UGM yang diinisiasi pada awal tahun 2021 pada pelaksanaan di lapangan berdinamika menyangkut soal perizinan, birokrasi di internal Pertamina dan lain-lain. Ia mengakui tidak mudah mewujudkan proyek-proyek Energi Baru Terbarukan.
Sebagai contoh, proyek-proyek di internal Pertamina misalnya upaya memasang PLTS di koperasi-koperasi atau SPBU-SPBU yang jumlahnya mencapai hampir 1.000 SPBU. Proyek-poyek semacam itu terkadang terkendala di perizinan dari Kementerian atau pihak PLN yang memberikan batasan-batasan tertentu.
Bahkan, beberapa alat PLTS yang sudah terlanjur dipasang di beberapa tempat tidak bisa beroperasi mengingat perizinan belum tuntas. “Perizinan ini nampaknya lapisannya banyak sekali. Kementerian BKPM juga terlibat, Kementerian ESDM, PLN, tapi kita tidak pernah berhenti untuk mengampanyekan mengingat PLTS ini salah satu energi terbarukan paling mudah,” kata dia. PLTS di UGM iini menjadi harapan baru penggunaan energi bersih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kelola Judi Online Cuaca77.com, 11 Orang Ditetapkan Tersangka
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik di Bantul dan Sleman Hari Ini, Selasa 30 April 2024
- Top 7 News Harianjogja.com Selasa 30 April 2024: Indonesia Kalah dari Uzbekistan, Viral Pengunjung Makam Raja Imogiri Dipungut Biaya
- Stok Darah 30 April 2024 dan Jadwal Donor Darah Besok di Wilayah DIY
- Kantor PT Taru Martani Digeledah Kejati DIY, Terkait Dugaan Korupsi Rp18 Miliar
- BKKBN DIY Lantik P3K, Gunungkidul Dan Kulon Progo Tambah Penyuluh KB
Advertisement
Advertisement