Advertisement
Penembakan Puskesmas Depok 1, Lima Orang Ditetapkan sebagai Tersangka
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN–Sebanyak lima orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penembakan Puskesmas Depok 1, pada Kamis (11/5/2023) malam. Pelaku utama merupakan mantan satpam puskesmas tersebut.
Kapolresta Sleman, AKBP Yuswanto Ardi, menjelaskan kelima tersangka yakni LS, 35; HS, 36; SM, 36; HA, 38; RA, 43. HS merupakan mantan satpam Puskesmas tersebut, sedangkan kelima orang lainnya adalah temannya yang bersolidaritas dengan HS.
Advertisement
“Motifnya sakit hati dan sebagai bentuk kekesalan pelaku karena telah dipecat sebagai satpam Puskesmas Depok 1 melalui outsourcing dan sudah beberapa kali menanyakan alasan pemecatan tapi tidak ada jawaban,” ujarnya kepada wartawan, Senin (15/5/2023).
BACA JUGA: Pemuda Gunungkidul Tewas Tertembak Senapan Polisi Saat Dangdutan, Ini Kronologinya
Berdsaarkan pemeriksaan para tersangka, kronologi penyerangan itu bermula pada Kamis (11/5/2023) pukul 19.00 WIB, ketika LS, SM, HA dan RA menggunakan mobil Avanza warna silver ke rumah HS untuk menjenguk anak HS yang baru saja mengalami kecelakaan.
Setelah menjenguk, mereka bersama HS bermaksud ke rumah temannya yang lain di wilayah Sambilegi, Maguwoharjo. Karena orang tersebut tidak di rumah, mereka pun kembali pulang. “Saat di perjalanan, HS menceritakan sakit hatinya karena dipecat,” katanya.
Ketika melewati Puskesmas Depok 1, sekira pukul 21.30 WIB, HS menembakkan senjata api jenis airgun yang didapatkan dari HA ke arah puskesmas. LS yang mengemudikan mobil, memelankan laju kendaraannya untuk memberi kesempatan HS menembak.
Sayangnya, airgun yang ditembakkan itu macet. Di waktu bersamaan, SM juga menembaki puskesmas dengan airgun yang dibawanya sendiri. “Kemudian HS meminta senjata yang dibawa SM, kemudian menembakkannya ke arah puskesmas,” ungkapnya.
Setelah itu mereka pun pulang ke rumah masing-masing. Adanya penyerangan ini pertama kali diketahui oleh cleaning service Puskesmas Depok 1 pada keesokan harinya, yang mendapati sejumlah kaca jendela berlubang dan beberapa gotri.
Berdasarkan penyelidikan polisi, ditemukan total 11 gotri berukuran 6 mm warna gold di bawah jendela. Polisi menangkap kelima pelaku pada Sabtu (13/5/2023). Dari para pelaku, disita dua buah airgun warna hitam dan dua kotak peluru airgun.
Kasat Reskrim Polresta Sleman, Kompol Deni Irwansyah, menuturkan kepemilikan airgun oleh para pelaku tersebut ilegal karena tidak memiliki surat izin. Berbeda dengan airsoft gun, airgun memiliki daya hancur lebih tinggi dan diperlukan sejumlah persyaratan untuk memilikinya.
Satpam kata dia, juga tidak memiliki kewenangan untuk menggunakan senjata tersebut. “Satpam [Puskesmas Depok 1] hanya dibekali peralatan untuk penanganan awal, seperti tongkat dan borgol. Untuk penggunaan senjata itu tidak dibekali,” kata dia. Atas perbuatannya, para pelaku disangkakan Pasal 1 Ayat (1) UU Darurat RI No. 12/1951 subsider Pasal 170 KUH Pidana subsider Pasal 406 KUH Pidana dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 20 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia
- Senjata Makan Tuan, Petani di Ngawi Meninggal Kesetrum Jebakan Tikus Listrik
- Laka Maut Terjadi Lagi di Perlintasan Tanpa Palang, Ini Kata Dishub Klaten
- PLN UID Jateng dan DIY Raih Penghargaan di Ajang Detik Jateng-Jogja Award
Berita Pilihan
Advertisement
10 Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional, Bisa Buat Caption Instagram
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Pelajar SMP Jalani Tes Identifikasi Bakat Cabor Atletik di Stadion Tridadi
- Cara Memesan Tiket KA Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jogja
- Jadwal Keberangkatan Kereta Bandara YIA Jogja Hari Ini, Rabu 1 Mei 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Rabu 1 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja
- Jadwal KRL Solo-Jogja Rabu 1 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan
Advertisement
Advertisement