Advertisement
Sempat Dilarang, Kini Penangkapan Benur di Gunungkidul Makin Marak
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Aktivitas penangkapan benur atau bayi bening lobster (BBL) makin marak di perairan pesisir Gunungkidul. Salah satunya dilakukan oleh nelayan lokal yang mulai melakukan penangkapan.
BACA JUGA: Khawatir dengan Kelestarian, Nelayan Gunungkidul Sepakat Tidak Tangkap Benur
Advertisement
Hal ini tak lepas dari sisi keuntungan dan. hasil lebih menjanjikan dari keberadaan benur. Sebab, sekali menangkap benur nelayan bisa memeroleh hasil hingga puluhan juta rupiah.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gunungkidul, Rujimanto membenarkan adanya akivitas penangkapan benur di perairan Gunungkidul. ia tidak menampik, pada awalnya nelayan menolak menangkap, tapi dikarenakan adanya penangkapan dari nelayan luar daerah, maka keputusan melarang dibatalkan.
“Jadi nelayaan Gunungkidul ikutan menangkap benur. Salah satu pertimbangannya agar ikut mendapatkan hasil sehingga tidak hanya dinikmati orang luar daerah,” kata Rujimanto saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (18/5/2023).
Menurut dia, penangkapan bayi lobster ini dinilai lebih prospektif ketimbang menangkap ikan. Hal tersebut terlihat dari keuntungan yang diperoleh karena harga jual lebih mahal karena bisa dihargai Rp9.000-10.000 per ekornya.
“Terkadang bisa lebih karena harga juga sangat berpengaruh dengan kurs dollar. Kalau dollar naik, maka harga benur juga ikutan naik. Yang ditangkap lobster jenis pasir dan mutiara,” katanya.
Rujimanto menambahkan, untuk aktivitas penangkapan sudah banyak nelayan Gunungkidul yang menangkap benur. Adapun hasilnya juga bagus karena bila beruntung sekali menangkap bisa memeroleh pendapatan Rp20-30 juta.
“Pernah ada yang mendapat Rp30 juta sekali menangkap. Tapi, ada juga yang kurang beruntung sehingga hasilnya cuman sedikit,” katanya.
Disinggung mengenai penangkapan, ia mengakui caranya sangat ramah lingkungan. Penangkapan menggunakan media karung goni. Untuk menarik benur dibantu dengan bantuan sorotan lampu yang diarahkan ke laut.
“Penangkapan dilakukan saat malam hari. Satu perahu biasanya diisi dua orang untuk menangkap benur,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
AS Mengaku Belum Mendapat Tanggapan Hamas Soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harian Jogja Online, Kamis 2 Mei 2024, Persoalan Sampah di Jogja hingga Peringatan May Day 2024
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Kamis 2 Mei 2024
- Daftar Lokasi Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Jogja dan Sekitarnya, Gratis!
- Peringati hari Kesiapsiagaan 2024, Kementerian Kominfo Dorong Masyarakat Siap untuk Selamat
- Soal Penjabat Kepala Daerah yang Berencana Maju di Pilkada 2024, Sultan Bilang Begini
Advertisement
Advertisement