Advertisement
Tambah Jangkauan Spamdes, Pemkab Gunungkidul Gelontorkan Anggaran Rp1 Miliar
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul terus memperluas layanan air bersih ke masyarakat. Salah satunya dengan memperluas jaringan layanan Sistem Penyediaan Air Minum Desa (Spamdes) di masyarakat. Hal itu dilakukan lantaran hingga sekarang masih ada warga yang kesulitan mengakses air bersih sehingga upaya perlauasan pelayanan terus dilakukan.
Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Nanang Irawanto mengatakan total pagu anggaran yang disediakan untuk proyek Spamdes tersebut adalah sekitar Rp1 miliar.
Advertisement
Dia menjelaskan alokasi tersebut berasal dari dana talangan yang dibiayai oleh Pemkab. Kendati demikian, di akhir 2023 akan dimintakan pengganti ke Pemerintah Pusat.
“Kami talangi dulu, nanti setelah selesai programnya akan diganti oleh Kementerian Keuangan di akhir tahun,” kata Nanang, Minggu (21/5/2023).
BACA JUGA: Kemarau Baru Mulai, Warga Gunungkidul Sudah Ada yang Kesulitan Air Bersih
Menurut dia, pagu senilai Rp1 miliar dipergunakan untuk penambahan sambungan rumah baru di masyarakat. ditargetkan ada sekitar 500 sambungan ke rumah di sepuluh kalurahan.
“Sekarang masih dalam proses verifikasi calon penerima bantuan. Nantinya program diwujudkan ke bantuan sosial masyarakat untuk layanan air bersih dengan masing-masing sambungan rumah senilai Rp2 juta,” ujar dia.
Nanang menambahakan tidak semua kalurahan mendapatkan karena bansos hanya diberikan kepada kelompok pengelola Spamdes. Adapun salah satu syaratnya harus sudah memiliki sumber air baku.
Dia berharap dengan program bansos ini bisa memperkuat layanan air bersih di Gunungkidul. “Kami terus berupaya memberikan akses mudah bagi masyarakat guna mendapatkan kebutuhan air bersih,” katanya.
Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan, hingga sekarang layanan air bersih masih ada kendala. Pasalnya, masih ada warga yang kesulitan mendapatkan air bersih, khususnya pada saat musim kemarau. “Kami terus mengalokasikan anggaran untuk droping, tapi ini hanya solusi sementara,” katanya.
Menurut dia, untuk memberikan kemudahan akses layanan air bersih, pemkab sudah memiliki sejumlah program. Salah satunya dengan optimalisasi pelayanan di PDAM maupun Spamdes.
Diharapkan dengan perluasan pelayanan maka jumlah warga yang kesulitan mendapatkan air bersih bisa berkurang. “Tentunya untuk bisa mewujudkannya juga butuh kerja sama lintas sektor,” katanya.
Direktur Umum PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharto mengatakan, untuk perluasan layanan PDAM sudah merencanakan program optimalisasi sumber sungai bawah tanah. Setelah proses peningkatan kapasitas produksi di Sungai Bawah Tanah Seropan, hal yang sama juga dilakukan di Sungai Bawah Tanah Ngobaran di Kalurahan Kanigoro, Saptosari.
“Sudah kami petakan dan untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 40 liter per detik menjadi 140 liter per detik butuh biaya sekitar Rp45 miliar. Diharapkan dengan program ini bisa memperluas layanan di sisi barat Gunungkidul,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Jadwal Samsat Keliling Boyolali 6-12 Mei: Senin di Karanggede dan Juwangi
- Jadwal Samsat Keliling Klaten 6-12 Mei: Senin di Tulung, Trucuk, dan Juwiring
- Jadwal Samsat Keliling Wonogiri 6-12 Mei, Senin di Pracimantoro dan Jatiroto
- Sekarwaru Batik, Produk Kebanggaan Desa Tegalwaru Jember untuk Indonesia
Berita Pilihan
Advertisement
Hari Kedua Perundingan Gencatan Senjata, Perang Israel-Hamas Masih Buntu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harian Jogja Online, Minggu 5 Mei 2024, Pelanggan Sampah TPS3R Meningkat hingga Lowongan CPNS 2024
- Start dari PLN Wates, Kosmik Jogja Touring Motor Listrik Ke Pangandaran
- Gelar Workshop, ANPS Bahas Pentingnya AI Dalam Dunia Pendidikan
- DPRD Kota Jogja Dorong Pemkot Rampungkan TPS 3R Sesuai Target
- Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CASN Tahun Ini
Advertisement
Advertisement