Advertisement

Tak Ingin Banyak Pekerja ke Luar Negeri, Disnakertrans Bantul: Dampaknya Ngeri

Hadid Husaini
Senin, 29 Mei 2023 - 21:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Tak Ingin Banyak Pekerja ke Luar Negeri, Disnakertrans Bantul: Dampaknya Ngeri Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul menyebut akan berupaya mengoptimalkan para lulusan SMA/SMK untuk bekerja di dalam negeri dalam menghadapi bonus demografi.

Kalau bonus demografi kita lebih mempersiapkan para lulusan dari sekolah untuk tidak disalurkan ke luar negeri dan melatih mereka agar bisa bekerja di dalam negeri atau membuka peluang usaha,” ujar Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi, Rumiyati pada Harianjogja.com, Senin (29/5/2023).

Advertisement

Dirinya menyampaikan bahwa dampak dari banyaknya pekerja yang bekerja di luar negeri cukup mempengaruhi kehidupan sosial. “Karena di luar negeri dampak sosial itu menimbulkan masalah. Kami juga studi ke Kabupaten Kendal yang setiap tahun mengirimkan kurang lebih 8.000 orang sebelum pandemi dan setalah pandemi 4.000 tenaga kerja, dampak sosialnya ngeri,” ujarnya.

Dirinya juga menyoal banyak anak muda yang lebih memilih bekerja dengan waktu yang minim namun banyak meraup untung. Menurutnya, itu menjadi gambaran yang terlihat saat ini di wilayah Jogja dan sekitarnya. “Calon tenaga kerja yang penting bekerja secukupnya healing sepuasnya, nyantai-nyantai tapi duite akeh [santai tapi uangnya banyak],” pungkasnya.

Baca juga: Resmi! Pajak dan Bea Balik Nama Kendaraan Listrik Ditetapkan 0%

Dirinya memberikan komparasi dengan Kota Bogor yang justru banyak terserap di toko-toko retail karena banyak sekali usia produktif yang setelah lulus sekolah belum memiliki pekerjaan. Pihaknya mengaku telah membuka peluang bekerja di toko retail dengan kuota 200 orang namun yang mendaftar hanya 3 orang. Sedangkan di Jogja disebutnya pengangguran hanya sebesar empat persen.

"Kalau di DIY dan sekitarnya itu kebanyakan semi pengangguran, artinya mereka memilih pekerjaan yang hanya disukai, dan tidak mau masuk ke pekerjaan yang seperti itu,” sebutnya. 

Disnakertrans Bantul berupaya melakukan berbagai cara agar para pekerja yang ada di Bantul dapat meningkatkan kesejahteraan dengan sosialisasi kepada pemilik usaha untuk membayarkan upah pekerja dengan layak. 

"Kalau yang sudah bekerja, kita melakukan sosialisasi ke perusahaan untuk membayarkan upah minimal UMK serta pemanfaatan jaminan sosial yang lebih baik kepada pekerja,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Jual Miras, Toko di Berbah Ditutup

Jual Miras, Toko di Berbah Ditutup

Jogjapolitan | 2 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Konflik Israel di Gaza, China Serukan Gencatan Senjata

News
| Selasa, 16 April 2024, 19:07 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement