Advertisement
Program Metaverse UAJY, Kuliah Bisa seperti Main Gim
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) mengembangkan platform metaverse untuk kegiatan belajar para mahasiswa dan dosen. Melalui platform ini, mahasiswa bisa mengikuti kuliah seperti dalam sebuah game. Pandemi Covid-19 membuat dunia pendidikan menyesuaikan metode belajar-mengajar dengan berbagai alternatif, salah satunya dengan kuliah online baik melalui Zoom Meeting atau aplikasi lainnya. Dengan metode ini, kuliah bisa diakses mahasiswa dan dosen dari mana saja.
Tidak berhenti di situ, UAJY mengembangkan perkuliahan online dengan teknologi yang lebih maju, yakni metaverse. “Kami lihat anak zaman sekarang suka main game. Game-nya juga sekarang tiga dimensi. Metaverse sudah sesuai dengan yang mereka senangi,” ujar Ketua Tim Proyek Metaverse sekaligus Wakil Tim Inovasi Pembelajaran UAJY, Yohanes Priadi Wibisono, Kamis (26/5).
Advertisement
BACA JUGA: Tak Sinkron dengan Kurikulum Merdeka, ASDP di DIY Dievaluasi Nadiem Makarim
Platform metaverse UAJY bisa diakses melalui tiga device, yakni personal computer (PC) atau laptop melalui metaverse.uajy.ac.id, ponsel melalui aplikasi Virtual Reality (VR) dan headset VR. Tidak hanya mahasiswa UAJY, platform universe ini juga bisa diakses secara terbatas oleh semua orang. “Kalau pakai pakai handphone mirip seperti main game di handphone. Pakai laptop bisa masuk via browser, bisa menjelajah. Tapi kalau mau merasakan lingkungan real, kita pakai headset VR, kita bisa merasakan seperti di dalam ruangan,” ungkapnya.
Ketika sudah masuk dalam platform metaverse, mahasiswa bisa menjelajah seluruh lingkungan kampus UAJY dan berinteraksi dengan user lainnya. “Bisa berinteraksi lewat chating, ngobrol, video. Kita juga bisa melakukan berbagai action di dalamnya,” kata dia.
Setiap user akan menggunakan avatar sebagai representasi dirinya di dalam platform metaverse. Di situ sudah terdapat kelas dan ruang diskusi, yang bisa digunakan dosen untuk menggelar kelas virtual. Mahasiswa juga bisa menggunakan ruang diskusi itu untuk diskusi secara virtual.
Dosen Program Studi Sistem Infotmasi Fakultas Teknik Industri UAJY ini menceritakan platform metaverse ini diinisiasi oleh tim Inovasi Pembelajaran UAJY, yang bertugas mengembangkan variasi pembelajaran untuk menunjang pembelajaran di kampus.
Dalam pengembangan metaverse ini, UAJY melibatkan mahasiswa Sistem Informasi dan Arsitektur. Mahasiswa bertugas untuk mendesain bangunan 3D, yang kemudian disatukan dengan sistem.
Sebelum metaverse, terlebih dahulu dibuat e-learning berbasis game. E-learning berbasis game tersebut dikembangkan lagi menjadi metaverse untuk menjawab kebutuhan tren saat ini, yakni kuliah online dan kegemaran mahasiswa bermain game. Platform metaverse ini sudah diterapkan di mata kuliah kewirausahaan, untuk kegiatan virtual expo.
BACA JUGA: Status Lahan Kehutanan di Bawah Pengelolaan Pemda DIY Bakal Dikembalikan ke Kraton Jogja
“Kemarin kami ada kerja sama dengan universitas di Filipina. Program Studi Industri yang bekerja sama dengan mereka. Mereka bikin virtual expo. Jadi hasil karya produk kewirausahaan kami tampilkan dalam bentuk virtual,” ungkapnya.
Untuk kebutuhan kuliah virtual, metaverse diintegrasikan dengan e-learning. Dengan begitu setiap dosen memiliki kelas virtual masing-masing. Selain itu, integrasi ini juga akan membatasi akses kelas virtual di luar mahasiswa kelas yang sedang berjalan.
Timnya juga akan mengembangkan metaverse untuk fasilitas laboratorium virtual agar memudahkan mahasiswa dan dosen untuk melakukan praktik di laboratorium. “Misalnya kuliah kedokteran, daripada beli mayat dan bedah mayat, kami bisa memakai virtual,” katanya.
Hal ini menurutnya bisa diterapkan untuk berbagai bidang laboratorium. Dengan metode virtual, laboratorium komputer tidak perlu lagi membeli peralatan komputer. “Kalau kami mau buat virtual lab, algoritmanya harus jelas. Prosesnya cukup panjang. Kami bikin skenario, lalu model 3D nya, kemudian dikompilasikan dengan metaverse,” ujarnya.
Meski demikian, platform ini tidak lepas dari kendala. Karena sifatnya yang 3D, platform metaverse membutuhkan koneksi Internet yang kuat. Saat ini, jaringan Internet belum merata di setiap daerah.
“Sebenarnya kalau dibilang siap untuk implementasi, siap-siap aja. Hanya yang menjadi masalah, misalnya koneksi di Jogja bagus tapi di luar Jogja atau luar Jawa jelek, jadi ada kendala. Karena yang mengakses dari berbagai lokasi,” ungkapnya.
Inovasi Pembelajaran
Ketua Tim Inovasi Pembelajaran sekaligus Manajer Proyek Metaverse, Brahma Putra Pratama, mengungkapkan tujuan penggunaan metaverse dalam perkuliahan adalah mendukung program pemerintah.
Saat ini, UAJY mengupayakan agar tetap mengikuti perkembangan zaman, yang telah memasuki era 3D serta artificial intelligence (AI). Metaverse adalah platform yang berkelanjutan dan terus berkembang.
“Pendekatan metaverse diharapkan lebih menarik minat atau keinginan mahasiswa dan memotivasi mahasiswa untuk belajar,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Mancini Sebut 4 Pemain Timnas U-23 Layak ke Liga Italia, Termasuk Marselino
- Guinea Panggil 4 Pemain Level Senior Vs Indonesia, Salah Satunya Eks Barcelona
- Meski Kalah dari China, Tim Uber Indonesia Telah Lewati Target PBSI
- Pembalap Lando Norris Pecundangi Verstappen, Menangi F1 Kali Pertama di Miami
Berita Pilihan
Advertisement
Bappenas Sebut Telah Masukkan Program Makan Siang Gratis ke Dalam RKP 2025
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Berikut Jadwal Lengkap KA Prameks Jogja Kutoarjo Selama Mei 2024
- Jadwal Keberangkatan Bus Damri untuk Jogja dan Sekitarnya, Cek di Sini
- Cek Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Suhu Udara Mencapai 30 Derajat Celcius
- Top 7 News Harianjogja.com Senin 6 Mei 2024, Lonjakan Kasus DBD di DIY, Usulan CPNS, Jadwal Haji hingga Perkembangan Gunung Merapi
- Jadwal Pemadaman Listrik di Kota Jogja dan Bantul Hari Ini, Mulai Pukul 10.00 WIB
Advertisement
Advertisement