Advertisement
Jelang Iduladha Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang: Penjualan Loyo!
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sejumlah pedagang bawang merah di Pasar Beringharjo mengeluhkan sepinya pembeli dalam beberapa hari terakhir. Salah satu penyebabnya, diduga adalah melonjaknya harga bawang merah beberapa hari terakhir.
Salah seorang pedagang bawang merah Pasar Beringharjo, Mimin menyampaikan dalam beberapa hari terakhir penjualannya menurun. Mimin menyampaikan penurunan tersebut terjadi saat harga bawang merah berangsur-angsur meningkat beberapa hari lalu. “Sudah beberapa hari penjualan loyo sekali. Seminggu lebih kemarin, minggu ini sepi sekali,” katanya, Selasa (13/6/2023).
Advertisement
Menjelang Iduladha 2023, menurut Mimin harga bawang merah telah mengalami penurunan menjadi Rp30.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp35.000 per kilogram.
Meski begitu, menurut Mimin penjualannya masih sepi. “Belum ada kenaikan [penjualan] malah semakin loyo. Biasanya ini sudah naik, sudah ramai, tapi ini masih sepi,” imbuhnya.
Keluhan serupa juga disampaikan pedagang Pasar Beringharjo, Endang Mujiwati. Dia menyampaikan dalam beberapa hari terakhir, dia mengalami penurunan omzet hingga 40%. “Bawang merah kadang [penjualan] mencapai 5 kwintal, omsetnya menurun sekitar 40 persen dari sebelum lebaran kemarin,” katanya.
BACA JUGA: Pasar Beringharjo Jogja Hasilkan 2 Ton Sampah per Hari saat Libur Lebaran
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Syam Arjayanti mengakui harga bawang merah sempat melonjak di pasaran beberapa waktu lalu.
Meski begitu, menurut Syam saat ini harganya relatif sudah menurun. “Untuk bawang merah sudah ada penurunan [harga] dibanding beberapa hari yang lalu,” katanya.
Dalam catatannya, harga bawang merah beberapa hari lalu sempat ada di angka Rp40.000 per kilogram, sedangkan saat ini masih ada yang menjual Rp38.000 per kilogram.
Menurut Syam, kenaikan harga tersebut terjadi karena menurunnya suplai bawang merah dari produsen di DIY. Dia menyampaikan sejumlah bawang yang diproduksi di DIY juga dipasok ke sejumlah pasar di Jabodetabek, sehingga penurunan suplai tersebut berpengaruh ke harga bawang merah di pasaran.
“Pangan ini kan sifatnya mobile, produksi bawang merah kami cukup, tetapi ternyata ini [dipasok] ke luar daerah, jadi harganya ikut terpengaruh,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gunung Lowotobi Laki-laki Erupsi Dua Kali, Warga Diminta Waspada Lahar Hujan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harianjogja.com Kamis 9 Mei 2024: Masalah Sampah, Keracunan Massal, hingga Indonesia Vs Guinea
- Libur Kenaikan Yesus Kristus, Berikut Jadwal Keberangkatan dan Tarif Bus Damri dari Bandara YIA ke Jogja
- Peringati Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah se Dunia, Ini yang Dilakukan PMI DIY
- Muncul Wacana Kontrak Politik Balon Wali Kota Jogja Tangani Sampah 1 Tahun, Jika Tak Mampu Minta Maaf
- Jelang Hari Raya Iduladha, Dosen Peternakan UGM Bagikan Cara Simpan Daging Kurban
Advertisement
Advertisement