Advertisement

DIY Pamerkan Batik Daur Hidup Manusia di JIBB 2023 Jakarta

Media Digital
Rabu, 21 Juni 2023 - 16:12 WIB
Sunartono
DIY Pamerkan Batik Daur Hidup Manusia di JIBB 2023 Jakarta Ilustrasi batik. - Bisnis Indonesia/Rachman

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal memamerkan batik Daur Hidup di Jogja International Batik Biennale (JIBB) 2023.

JIBB kali ini bertajuk Borderless Batik dan akan dibuka 23 Juni 2023 di Sarinah, Jakarta. Batik Daur Hidup yang dipamerkan menggambarkan setiap tahapan kehidupan manusia mulai lahir hingga meninggal dunia.

Advertisement

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Syam Arjayanti, mengatakan JIBB dilaksanakan dua tahun sekali. “Tetapi setiap tahun ada festival batik untuk mempromosikan batik DIY melalui berbagai sektor. Tahun ini dimulai launching 23 Juni 2023 di Jakarta. Mengapa Jakarta? Agar batik kita bergema dengan lebih luas, dari Ibu Kota," katanya di kompleks Kepatihan, Rabu (21/6/2023).

Ketua Panitia JIBB Gatot Saptadi mengatakan salah satu fungsi gelaran ini adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban DIY yang telah ditetapkan menjadi Kota Batik Dunia oleh Dewan Kerajinan Dunia (World Craft Council) pada tanggal 18 Oktober 2014.

Ada syarat untuk mempertahankan predikat tersebut di mana dua tahun sekali akan dievaluasi oleh WCC.

"Kami ingin tunjukkan pada dunia bahwa Jogja Kota Batik Dunia, mengacu pada nilai sejarah, pelestarian, nilai ekonomi, ramah lingkungan, nilai global dan berkelanjutan,” katanya.

Ia menambahkan tahun ini mulai bulan Juni sampai akhir Desember dengan dukungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY juga berbagai pihak. “Kami lakukan dengan maksimal. Mengawali rangkaian, kami adakan launching JIBB di Jakarta untuk mengenalkan lebih luas Jogja sebagai kota batik dunia,” katanya.

Gatot menjelaskan tiap motif batik memiliki makna berbeda yang harapannya bisa diketahui masyarakat secara lebih luas.

"Display batik Daur Hidup kami tampilkan mulai dari lahir sampai meninggal, motif punya arti dan digunakan saat momen-momen kehidupan. Saat ada sripah [orang meninggal] misalnya, kainnya berbeda makna dengan saat njagong manten, nah ini yang kami ingin sampaikan ke masyarakat luas," katanya.

Sardi, anggota Badan Jogja Kota Batik Dunia menambahkan di Jakarta akan tampilkan satu Center Of Interest dari daur hidup manusia yakni Mitoni. Upacara Mitoni atau Siraman ternyata menggunakan motif batik yang beragam, salah satunya lurik untuk prosesi akhir.

"Siraman ini dilakukan dengan tujuh sumber air, setelahnya siraman untuk calon ibu. Jumlah batik yang dipakai ada tujuh, terakhir dengan lurik. Ini yang akan kita tampilkan. Nanti seperti apa, kami lihat display-nya di sana," katanya. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pilpres 2024 Usai, Anis Ajak Masyarakat Aceh Lanjutkan Perjuangan Perubahan

News
| Jum'at, 03 Mei 2024, 21:37 WIB

Advertisement

alt

Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 17:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement