Advertisement

JIBB 2023, Batik Bernuansa Daur Hidup Ditampilkan

Media Digital
Jum'at, 23 Juni 2023 - 21:37 WIB
Stefani Yulindriani Ria S. R
JIBB 2023, Batik Bernuansa Daur Hidup Ditampilkan GKR Hemas kiri, praktik mencanting saat di JIBB 2023. - ist - Humas DIY

Advertisement

JOGJAJogja International Batik Biennale (JIBB) bertajuk Borderless Batik dibuka secara resmi di Sarinah, Jakarta, Jumat (23/6). Dalam penyelenggaraannya kali ini, batik bernuansa daur hidup ditampilkan.

JIBB dibuka Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, mewakili Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. Saat membacakan sambutan Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menyampaikan sejak Jogja ditetapkan sebagai Kota Batik Dunia pada 18 Oktober 2014 oleh Dewan Kerajinan Dunia atau World Craft Council, Pemda DIY bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) DIY berupaya mengejawantahkan predikat tersebut melalui kegiatan yang membumi dan dapat melibatkan semua elemen masyarakat baik pencinta dan pengusaha batik maupun masyarakat umum.

Advertisement

“Sejak tahun 2016 dimulai penyelenggaraan JIBB yang merupakan langkah nyata DIY untuk makin mengangkat citra Jogja sebagai Kota Batik Dunia,” katanya dalam Launching JIBB 2023.

Ia menyampaikan selama ini JIBB diselenggarakan setiap dua tahun. Puncak acara bertepatan dengan hari batik nasional pada tanggal 2 Oktober. Penyelenggaraan JIBB 2023 diawali dengan launching yang menampilkan display batik koleksi Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Pura Pakualaman dengan konsep batik daur hidup. Selanjutnya diikuti seminar internasional dengan konsep hibrida serta puncak acara pada Oktober 2023 yang bertepatan dengan hari batik nasional.

“Setelah prosesi launching kali ini akan ditayangkan video kisah JIBB, di mana dalam video ini akan menceritakan mengapa Jogja ditunjuk sebagai Kota Batik Dunia,” katanya.

Video tersebut menjelaskan alasan Jogja sebagai Kota Batik Dunia karena memenuhi tujuh kriteria yaitu nilai sejarah atau (historical value), nilai keaslian atau (authenticity of value), nilai pelestarian (conservation value), nilai ekonomi (economic value), nilai ramah lingkungan (environmental friendly value), nilai global (global value), dan nilai keberlanjutan (sustainability value).

Menurutnya, tema JIBB 2023, yakni sustainable and marketability, diharapkan dapat menghadirkan hasil riset dan pengembangan serta praktik terbaik dalam konteks keberlanjutan batik untuk generasi milenial serta gaya hidup generasi Z.

“Tujuannya untuk melestarikan, melindungi, mengembangkan, memberdayakan, dan memanfaatkan warisan seni budaya wastra batik sehingga dapat mendukung keberadaan Jogja sebagai Kota Batik Dunia dan memberikan nilai atau daya jual yang tinggi,” katanya.

Pelestarian & Pemberdayaan

Ketua Dekranasda DIY, GKR Hemas, menyampaikan predikat dan prestasi prestisius Jogja Kota Batik Dunia mengandung konsekuensi yang tidak sederhana terkait dengan tugas konservasi, pelestarian, pengembangan dan pemberdayaan batik, baik sebagai seni maupun industri di DIY. Penilaian atau evaluasi dilakukan Dewan Kerajinan Dunia setiap dua tahun sekali dengan membuat event-event batik berkualitas guna semakin mempertegas Jogja Kota batik Dunia.

BACA JUGA: Awas Ada Peningkatan Persebaran Virus yang Mengancam saat El Nino, WHO Bersiap

“Kami selalu melakukan pembaharuan tema setiap kali pelaksanaan JIBB. Itu yang penting dan selalu kami upayakan sebaik-baiknya. Tentu banyak hal yang harus kami perbarui agar setiap saat batik bisa bertahan dengan konsep tradisionalnya. Yang tidak kalah penting supaya kita selalu mengapresiasi batik sebagai penanda budaya bangsa yang lebih fleksibel digunakan oleh semua orang,” ujarnya.

Terkait dengan pemilihan Jakarta sebagai lokasi peluncuran, GKR Hemas mengungkapkan beberapa negara asing yang terlibat ikut bersama-sama membatik secara virtual pada peluncuran JIBB dua tahun lalu. Akhirnya banyak negara memberikan respons positif ingin berpartisipasi. Tahun ini, JIBB 2023 diluncurkan di Jakarta agar dikenal sebagai event nasional maupun internasional.

Peluncuran JIBB 2023 diawali penampilan display batik koleksi Kraton Ngayogyakarta dan Pura Pakualaman dengan konsep Batik Daur Hidup. Kemudian dibuka tarian garapan baru bertema Borderless Batik yang dibawakan lima penari dengan iringan musik dinamis dan energik dengan koreografer Anter Asmorotedjo.

Lima penari menampilkan pertunjukan teatrikal cantik bertajuk Batik Daur Kehidupan yang menceritakan siklus hidup manusia di dunia.

Berikutnya penampilan fashion show busana-busana cantik rancangan desainer ternama Afif Syakur dan Lia Mustafa dengan tema Batik Daur Kehidupan. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

LPS Gandeng DepositoBPR by Komunal Gelar Edukasi Finansial Untuk Karyawannya

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 04:17 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement