Advertisement

BMKG Merekam 45 Gempa Susulan di Bantul, Ini Wilayah Paling Terdampak

Ujang Hasanudin
Sabtu, 01 Juli 2023 - 20:12 WIB
Budi Cahyana
BMKG Merekam 45 Gempa Susulan di Bantul, Ini Wilayah Paling Terdampak Ilustrasi gempa - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY merekam 45 gempa susulan pascagempa Bumi magnitudo 6,4 yang kemudian diperbaharui menjadi magnitudo 6,0 di barat daya Bantul pada Jumat (30/6/2023), pukul 19.57 WIB

“Gempa susulan sampai Sabtu tanggal 1 Juni 2021 pukul 10.15 WIB sudah terjadi 45 kali rata-rata magnitudo 2,5 sampai yang tertinggi magnitdo 4,2,” kata Zamroni, anggota Staf Bagian Observasi BMKG Stasiun Geofisika Sleman, sesuai rapat koordinasi di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Sabtu (1/7/2023).

Advertisement

Zamroni mengatakan rata-rata gempa susulan yang terjadi tidak terasa. Namun itu menjadi bagian dari gempa sebelumnya dengan magnitudo 6.0 yang terjadi di barat daya Bantul di kedalaman 67 kilometer.

BMKG belum bisa memastikan sampai kapan gempa susulan akan berlangsung.

“Sampai kapannya belum bisa memastikan, tapi ini terus kita monitoring. Yang jelas dari gempa susulan yang terjadi semakin ke sini semakin berkurang. Kebanyakan tidak terasa,” ujarnya.

Zamroni mengatakan gempa susulan yang terjadi tersebut bagian dari gempa Bumi magnitudo 6,0 di wilayah Samudera Hindia selatan Jawa. Episentrum gempa terletak pada koordinat 86,3 deraat LS: 110,08 derajat. Gempa Bumi yang terjadi merupakan gempa bumi jenis menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Austrakia ke bawah Lempeng Eurasia.

Gempa Bumi tektonik tersebut berdampak pada kerusakan di sejumla wilayah termasuk Bantul. BMKG DIY ingin memvalidasi dampak kerusakan terhadap tingkat goncangan gempa yang dirasakan.

“Sejau ini dampak yang sudah dikoordinasikan dengan BPBD Bantul, dampaknya di Bantul relatif lebih ringan. Hanya ada retak-retak, yang paling parah di daerah [Kapanewon] Kretek,” paparnya.

Ia menilai penanganan pascagempa oleh Pemkab Bantul cukup baik. BPBD Bantul sudah sigap dan terus berkoordinasi dengan BMKG dan stakeolder lainnya. Ia meminta masyarakat tetap tenang tenang dan tidak terlalu panik. Jika ada kerusakan bangunan rumah harus segera melaporkan ke BPBD melalui pengurus RT atau kepala dusun masing-masing.

Disinggung soal dampak pada kondisi laut selatan Jawa, Zamroni mengatakan dampak teradap ombak atau ketinggian air laut tidak terlalu signifikan pascagempa bumi. “Dari parameter gempa bumi magnitudo 6,0 tersebut tidak berpotensi tsunami, tidak ada pergerakan tinggi muka laut,” tandasnya.

Manajer Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah mengatakan BMKG ingin memetakan wilayah terdampak gempa bumi dan tingkat kerusakan bangunan yang terjadi di wilayah Bantul.

Setelah pemetaan tersebut, BMKG akan memasang seismograf atau alat untuk mencatat gempa Bumi yang menunjukkan kekuatan, lama, dan arahnya di titik-titik yang berdekatan dengan jalur aktivitas sesar Opak. “Sejauh ini dampak kerusakan bangunan yang terjadi pascagempa bumi masuk kategori ringan,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Turki Pukul Israel dengan Embargo Hubungan Perdagangan

News
| Kamis, 09 Mei 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga

Wisata
| Senin, 06 Mei 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement