Advertisement

Restorasi Sosial, Saatnya Pererat Lagi Kesetiakawanan di Masyarakat

Media Digital
Selasa, 11 Juli 2023 - 21:27 WIB
Maya Herawati
Restorasi Sosial, Saatnya Pererat Lagi Kesetiakawanan di Masyarakat Pemerhati budaya, Bambang Wisnu Handoyo saat menjadi pembicara dalam Penguatan Nilai-Nilai Kesetiakawanan Sosial bertajuk Restorasi Sosial Berbasis Budaya Mewujudkan Kesejahteraan Sosial di Kalurahan Bleberan, Playen. Selasa (11/7/2023). Harian Jogja - David Kurniawan

Advertisement

GUNUNGKIDULDinas Sosial (Dinsos) DIY menggelar kegiatan Penguatan Nilai-Nilai Kesetiakawanan Sosial bertajuk Restorasi Sosial Berbasis Budaya Mewujudkan Kesejahteraan Sosial. Kegiatan yang digelar di balai Kalurahan Bleberan, Playen, Selasa (11/7/2023) bertujuan merekatkan kesetiakawanan di masyarakat yang mulai memudar.

Sub Koordinator Seksi Kepahlawanan Keperintisan Kejuangan Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial Dinsos DIY, Sapto Parjono mengatakan era globalisasi perkembangan teknologi yang pesat tidak hanya berdampak positif, tetapi juga berdampak negatif yang harus ditanggulangi sehingga tidak memudarkan ciri khas dan identitas di masyarakat.

Advertisement

Menurut dia, dampak buruk dari globalisasi mulai terlihat, salah satunya sikap individualis dan egois yang dominan. Kondisi ini dinilai sangat memprihatinkan karena bukan merupakan ciri dari masyarakat di DIY yang mengedepankan kesetiakanawan sosial, sopan santun hingga kegotongroyongan. “Nilai-nilai sosial ini masih ada, tetapi mulai memudar sehingga kami memiliki tanggung jawab untuk merekatkan kembali sehingga tetap bisa lestari,” kata dia, Selasa siang.

Menurut dia, keberadaan nilai-nilai sosial di masyarakat sudah terdegradasi sehingga butuh dikembalikan sebagai identitas di DIY. Salah satu cara dilakukan dengan menggelar kegiatan Penguatan Nilai-Nilai Kesetiakawanan Sosial tersebut. “Sekarang kami gelar di Balai Kalurahan Bleberan. Total se-DIY ada 70 kegiatan restorasi sosial yang diselenggarakan di tahun ini,” kata Sapto.

Dengan kegiatan ini, dia berharap relasi yang merenggang bisa kembali direkatkan, sopan santun maupun budi pekerti tetap dimiliki oleh masyarakat.

BACA JUGA: Pria 37 Tahun Diduga Memperkosa Anak Balita di Gunungkidul

Dia mengatakan kegiatan sosialisasi itu terselenggara berkat adanya kemitraan antara Dinsos DIY dan DPRD DIY yang dibiayai Dana Keistimewaan (Danais) Tahun Anggaran 2023. “Kami tidak alergi dengan kebudayaan dari luar, tetapi kebudayaan dan adat istiadat yang dimiliki harus tetap dilestarikan,” katanya.

Aksi Nyata

Pemerhati budaya sekaligus pembicara dalam kegiatan itu, Bambang Wisnu Handoyo mendukung penuh pelaksanaan kegiatan restorasi untuk mengembalikan nilai-nilai budaya di masyarakat yang mulai memudar.

Meski demikian, untuk pelaksanaanya harus ditindaklanjuti dengan melakukan aksi nyata yang dimulai dari masing-masing individu. “Jangan gampang menyalahkan. Tingkat laku anak-anak jauh dari nilai kesopanan dan tata krama, juga berkat andil dari para orang tua yang tidak memberikan pengajaran yang baik. Makanya, mari bersama-sama membuat gerakan nyata untuk menumbuhkan nilai-nilai luhur warisan nenek moyang,” katanya.

Menurut Bambang, tanpa adanya aksi nyata maka upaya mewujudkan kesetiakawanan sosial hanya sebatas wacana. “Caranya gampang mulai dari membeli kebutuhan dari tetangga, sering sapa aruh, melatih anak tentang sopan santun, saling membantu maka kesetiakawanan di masyarakat akan kembali terbentuk,” katanya. (BC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Selain Eko Patrio, PAN Mengusulkan Sosok Ini Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

News
| Kamis, 09 Mei 2024, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga

Wisata
| Senin, 06 Mei 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement