Advertisement
Unik! Sleman Gelar Lomba Tanam Timun Baby
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemkab Sleman melalui Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman menggelar lomba bertajuk Tanam Timun Baby Cup bagi Kelompok Wanita Tani (KWT).
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman, Suparmono menjelaskan lomba itu digelar sebagai salah satu bentuk pengembangan lahan pertanian di Sleman. Jika menilik dari segi komoditasnya, timun jenis baby dapat dipanen 20-35 kali dalam satu bulan.
Advertisement
Dengan jumlah rata-rata panen tersebut, hasil panen timun baby dapat mencapai tiga ton pada lahan 1000 meter persegi. Melihat potensinya, diharapkan timun baby dapat menjadi peluang baru bagi KWT dalam meningkatkan pendapatan.
"Penanaman dilaksanakan maksimal pada 25 Juli. Untuk proses penanaman berlangsung selama sekitar satu bulan dan kami berusaha untuk menghubungkan KWT untuk pasar timun yang Insyallah sangat potensial," kata dia, Minggu (16/7/2023).
BACA JUGA: Menteri Pertanian Mulai Memetakan Wilayah Terdampak El Nino
Pada kesempatan ini Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo yang hadir didampingi Kepala DPPP Sleman menyerahkan bantuan sarana budidaya timun baby kepada perwakilan KWT yang hadir. Nantinya DPPP Sleman juga akan memfasilitasi KWT untuk berdiskusi melalui kegiatan bimtek budidaya timun baby.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyambut baik ide budi daya timun baby ini. Menurut dia, gagasan tersebut dapat menjadi jalan baru untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Lewat penyelenggaraan lomba ini, Kustini berharap kualitas produksi holtikultura Sleman dapat semakin meningkat. "Mari ibu-ibu semua kita jadikan kesempatan ini sebagai ajang untuk meningkatkan hasil produksi kita," ujarnya.
Lebih lanjut Kustini berharap agar inovasi ini semacam ini dapat dilakukan pada komoditas-komoditas lain. Sehingga nantinya akan semakin banyak peluang untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memakmurkan lahan pertanian Sleman.
Untuk mecapai hal tersebut, Kustini mengajak KWT untuk berkolaborasi dengan kelompok petani milenial agar dapat melahirkan inovasi baru melalui teknologi terkini. "Jadikan sebagai motivasi untuk menghasilkan produk yang sehat, berkualitas dan nanti hasilnya bisa dirasakan ibu-ibu. Semoga hasilnya pun dapat meningkatkan kesejahteraan ibu-ibu semua," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi DIY Tidak Diperpanjang
- Kemarau Basah, BPBD DIY Minta Warga Bikin Sumur Resapan
- Meresahkan! Vandalisme di Malioboro Jogja Kian Menggila, 10 Toko Jadi Objek Coret-coret
- Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, PHRI Prediksi Hotel di Jogja Ramai
- 908 Orang Terkena DBD di DIY, Chikungunya Ikut Melonjak
Advertisement
Advertisement