Advertisement

Pelaku Mutilasi Mahasiswa di Sleman Rebus Potongan Tubuh Korban, Polisi Amankan Pisau hingga Talenan

Catur Dwi Janati
Selasa, 18 Juli 2023 - 19:17 WIB
Sunartono
Pelaku Mutilasi Mahasiswa di Sleman Rebus Potongan Tubuh Korban, Polisi Amankan Pisau hingga Talenan Polda DIY memberikan keterangan terkait perkembangan kasus mutilasi terhadap mahasiswa di Sleman - Harian Jogja - Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Fakta-fakta perkembangan kasus mutilasi yang menewaskan Redho Tri Agustian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) asal Pangkal Pinang perlahan terus terkuak. Barang bukti talenan hingga panci yang telah disita sebelumnya, kini mukai berkaitan dengan aksi kejam pelaku W dan RD yang nekat memutilasi dan merebus sebagian tangan dan kaki korban.

Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol FX. Endriadi menerangkan hasil pendalaman TKP di indekos Krapyak Triharjo pada Minggu (16/7/2023) mengamankan sejumlah barang bukti yang disinyalir digunakan para pelaku untuk menghilangkan nyawa korban. Polisi menyita beragam barang, mulai dari panci, pisau sampai ember. Terbaru pada Selasa (18/7/2023), Endriadi mengungkapkan bila polisi juga mengamankan talenan dari indekos tersangka.

Advertisement

BACA JUGA : Kronologi Lengkap Terungkapnya Identitas Pelaku dan Korban 

"Kami sudah mendatangi TKP dan mendapatkan barang bukti yang berhubungan tindak pidana tersebut. Di antaranya adalah ember, kemudian talenan, tali, panci, pisau, cangkul, kompor gas beserta tabungnya," terangnya

Sebelumnya peran masing-masing barang bukti dengan kejadian tragis ini masih belum jelas. Namun, berdasarkan pengembangan penyidikan dan dikaitkan dengan aksi pelaku untuk menghilangkan jejak korban, peran masing-masing barang bukti kian jelas.

Endriadi menjelaskan pelaku sempat berupaya menghilangkan jejak kejahatannya dengan cara memutilasi korban. "Dengan cara memotong kepala, pergelangan tangan dan kaki, mendorong bagian tubuh, menguliti," ujarnya.

Untuk memutilasi korbannya, para pelaku menggunakan benda tajam. Dalam hal ini pisau yang kini telah diamankan kepolisian. "Benda tajam, ada pisau yang kemarin kami sudah rilis," ungkapnya.

W dan RD juga nekat merebus bagian tangan dan kaki korban untuk menghilangkan sidik jari korban. "Untuk menghilangkan jejaknya terhadap pergelangan dan pergelangan kaki, mereka melakukan direbus untuk menghilangkan sidik jarinya," lanjutnya.

Fakta ini ditemukan tim kepolisian saat melakukan pemeriksaan terhadap sidik jari korban. "Ini juga kita temukan fakta ketika tim kami mengambil sidik jari tersebut," ungkapnya.

Wadir Reskrimum Polda DIY, AKBP K. Tri Panungko menegaskan barang bukti kompor yang disita polisi berkaitan tindakan pelaku yang merebus potongan tangan dan kaki korban. "Ada potongan tangan dan potongan kaki yang direbus oleh pelaku. Tujuannya merebus adalah menghilangkan jejak sidik jari," jelasnya.

BACA JUGA : Korban Mutilasi Sleman Mahasiswa Asal Pangkalpinang

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta melakukan aksi solidaritas atas meninggalnya Redho. Puluhan lilin dinyalakan sebagai simbol kehilangan, Senin (17/7/2023) malam. Doa bersama digelar di depan gedung AR Fachrudin, UMY, Kasihan, Bantul.

Dekan Fakultas Fakultas Hukum UMY, Iwan Satriawan, mengatakan kampus baru mendapat konformasi dari kepolisian tentang identitas Redho sebagai korban mutilasi.

"Dari aksesori yang ditemukan, kemudian dikonfirmasi kepada warga, aksesori itu memang milik Redho," ujarnya.

Setelah mendapatkan informasi dari kepolisian, kampus langsung melakukan salat gaib dan doa bersama. Menurut Iwan, Redho selama ini dikenal sebagai sosok yang baik dan rajin dalam berbagai kegiatan kampus. "Saya beberapa kali berinteraksi dengan Redho. Dia mhasiswa yang baik dan aktif," katanya.

Redho termasuk anggota tim yang menerima hibah penelitian dari kampus. "Polisi kami harapkan melakukan pemeriksaan dengan cermat dan memproses pelaku sebagaimana mestinya sesuai dengan perundang-undangan," ujar Iwan.

Dia juga meminta semua pihak untuk menahan asumsi yang tidak jelas asal-usulnya serta mengikhlaskan kepergian korban.

Redho Tri Agustian alias Tommy hilang pada Selasa (11/7/2023). Redho terakhir terlihat oleh teman di rumah indekosnya pada Selasa dini hari. Hilangnya Redho dilaporkan ke Polsek Kasihan, Bantul, pada Kamis (13/7/2023).

Pada Rabu (12/7/2023) malam sekitar pukul 19.30 WIB, potongan tubuh manusia ditemukan di Sungai Bedog, Bangunkerto, Turi, Sleman. Polisi kemudian menggelar penyelidikan dan kembali menemukan potongan tubuh manusia di Lapangan Gimberan, Tempel, pada Sabtu (15/7/2023). Jarak Sungai Bedog dan Lapangan Gimberan sekitar lima kilometer. Pada Sabtu juga tim penyidik Polda DIY menangkap dua orang di Bogor. Dua orang tersebut diduga menjadi pelaku mutilasi terhadap korban yang potongan tubuhnya ditemukan di Sungai Bedog dan Lapangan Gimberan.

Polda DIY mencocokkan korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan di Turi, Sleman, dengan Redho, mahasiswa yang dilaporkan hilang di Polsek Kasihan, Bantul. 

“Ada laporan orang hilang di Polsek Kasihan, Bantul. Kemudian kami berkomunikasi dengan mereka [Polsek Kasihan]. Kami cocokkan dengan adanya temuan-temuan potongan tubuh tersebut,” ujar Wadirreskrimum Polda DIY, AKBP K. Tri Panungko, Minggu (16/7/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah Tak Dapat Ditoleransi

News
| Selasa, 07 Mei 2024, 08:57 WIB

Advertisement

alt

Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk

Wisata
| Sabtu, 04 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement